Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bandung [AMP-KKB]
Bandung 19 juli 2016. Cheko Papua. Dengan ini dapat kami menghimbaukan kepada Rakyat Papua di kalangan Mahasiswa dari Sorong-Merauke yang saat berada di seluruh wilayah kota studi Jawa Barat Bandung saat ini, Bahwa :
1. Kaitannya dengan situasi yang sedang memanas saat ini dengan kejadian yang dialami oleh kita Rakyat Papua pada tanggal 14 Juli/16. Di beberapa wilayah terutama kawan-kawan kita Mahasiswa di Yogyakarata Asrama Mahasiswa Papua kamasan 1 jln kusuma negara dan, di Makasar terhadap Kawan-kawan kita Mahasiswa Papua juga, di Tanah air kita Papua Barat penangkapan dilakukan sewenag-wenang dalam jumlah besar-besaran serta penganiayaan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui kaki tangannya TNI/POLRI terhadap kita Rakyat Papua.
Dengan berbagai macam Wancana yang sedang di bangun oleh berbagai macam pihak terkait dengan kejadian ini maka, kepadamu kawanku kita Rakyat Papua di kalangan Mahasiswa ini kami tegaskan jangan ! Ter-provokasi dan jangan ! Ter-interfensi karna itu, hanya upaya-upaya yang sedang dilakukan dengan maksud menutupi kesalahan mereka TNI/POLRI Negara ini karana mereka melanggar mereka punya aturan Hukum sendiri.
Sehingga, wanacana yang saat ini di bangun melalui berbagai macam media, media cetak media electronik, media visual, media TV, media-media resmi Nasional Indonesia bahkan Internasional yang mengarah Rasis, Agamis dan ejek-ejekan sebutan binatang moyet ini sebelumnya sudah diatur memang [skenario] dan sesungguhnya semua itu upaya ''mengalikan isu kita Rakyat Papua untuk Hak menentukan Nasib Sendiri''
2. Tunjukan kepada Rakyat Indonesia ini kalau, kita Rakyat papua tidak seperti wancana ketidak benaran tentang kita Rakyat Papua yang sedang di bangun oleh Negara ini. Tunjukan sikapmu sebagai Manusia Papua yang tau diri, kapan dan dimanapun anda berada saat ini dan disektarmu kawan.
Kawanku kami juga yakin rasa sakit itu merasahkan oleh kita semua dengan lontaran kata-kata ejekan seperti monyet dan laen sebagainya. Untuk menanggapi itu kawanku kawan punya hak. Dan kami hanya ingatkan kawan memberi tanggapan penuh hikmat dan bermartabat sebagai Manusia Papua yang Normal dan, pada tempat dan aturan mainya.
3. Kami saat ini bukan lagi berada di zaman Batu/purbakala maka kawan-kawanku Papua Ingat !! Tidak semua Rakyat Indonesia ini yang tidak senang dengan kita Rakyat Papua / Tidak semua Rakyat Indonesia yang mengejek kita dengan sebutan moyet, tetapi, kami harus sadar bahwa, ini adalah sala satu skenario yang dimainkan oleh pihak aparat TNI/POLRI sertakan Organ Pemuda Pancasila, laskar Yogya, dan laennya.
Kawan-kawan ku Papua teror yang di bangun melalui via sms saat ini dari dalam maupun dari luar yang bersifat menekan untuk menakut-nakuti mu tidak perlu takut. karna kawan punya Hak ! Untuk hidup. Dan yang punya Hak atas hidupmu adalah Allah Kita Bangsa Papua.
Kawan ku harus tau kapan hari siang dan, kapan hari Malam.
HIMBAUAN UNTUK POLDA PAPUA SEGERA BENAHI KEKURANGAN TANGGAL 2 MEI 2016 KEMARIN
Polda Papua terima kasih sudah dengar dan turuti seruan kami Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (-BPP_KNPB) terima kasih banyak.
Hanya satu hal yang polda papua tidak penuhi sesui dengan himbauan KNPB yakni: Belum kosongkan Penjara-penjara dan sel tahanan seluruh Polres di Papua. Akhirnya Rakyat Papua dan Aktivis Papua yang ko tangkap tanggal 2 Mei 2016 itu harus pulang kembali ke rumah mereka. seharusnya tidak boleh terjadi, harus tahan mereka dan proses hukum.
Jadi Aksi demo KNPB berikutnya Polda dan Polresta segera kosongkan penjara dan tahanan di seluruh tanah Papua, sorong sampai merauke. Sebab aktivis KNPB dan rakyat Papua tidak akan kembali ke rumah.
Kemudian satu hal kami Ingatkan agar harus dipenuhi dalam waktu dekat ini karena tanggal 2 kemarin itu masih banyak kekurangan seperti: mobil Tahanan, mobil Dalmas Milik Polresta dan polda Papua kurang.
Mobil Dalmas kurang akibatnya masa aksi yang ko tangkap seharunya naik mobil tahanan ko naikan ke truk biasa milik rakyat yang cari makan, itu kelihatan tidak baik. karena mengganggu aktifitas rakyat. Dan Itu bikin malu intitusi polri yang adalah salah satu Lembaga Negara.
Selain itu Kemarin masa gelombang ke tiga dari perumnas III hanya diblokade, masa yang rindu ingin ditangkap kapolresta Jayapuara malah disuruh bubar dan pulang ke rumah masing-masing dengan alasan dalmas Habis. Hal ini sangat mencoreng dan bikin malu institusi resmi Negara.
Lebih baik ko (Polda Papua) siapkan Dalmas untuk tangkap Rakyat Papua satu kabupaten/kota atau tiap polres bila perlu siapkan 100 unit Dalmas, agar tidak bikin malu Institusi.
sebab Rakyat Papua siap ditangkap untuk dipenjarakan dalam aksi berikutnya.
Polda Papua harap penuhi himbauan kami KNPB, kemarin hanya 50 % yang ko penuhi, belum 100%. seharusnya sekitar 2000 an rakyat Papua dan Aktivis yang ko tangkap itu ditahan di sel dan diproses hukum (Dilembagakan).
patroli polisi ke asrama-asram mahasiswa papua di solo
AMP news:solo 01/04/2016 Sampe sedetik ini, jaringan kepolisi (intel) trus mendatangi setiap Asrama Papua di kota Solo-Surakarta.
Terkait dengan aksi demo damai tgl 2 mei 2016, dimana yang terjadi aneksasi 1 mei 1963. Pada waktu itu terjadi perampasan wilaya, tanah, hutan dn kekayaan alam di teritori dari sorang sampe dengan merauke penyerbot, pencaplokan kemerdekan bagi Bangsa West Papua Barat pada tanggal 1 desember 1961..
Dalam sejarah ini Aliansi Mahasiswa Papua AMP KK-SOLO Mengantar surat pemberitahuan kepada pihak kepolian guna berdasarkan UUD 1945 Amandemen ketiga tahun 2000 Bab XII Pasal 30 (Ayat) 4 Kepolisian NKRI Sebagai alat negara guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas untuk MELINDUNGI, MENGAYOMI, MELAYANI MASYARAKAT SERTA MENEGAKAN HUKUM (tupoksi) dari pada kepolisian. Bab X Pasal 28 .
Kemerdekaan serikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tilisan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Berdasarkan UU kami Aliansi Mahasiswa Papua kemarin jam 11:15 WIB Mengantar surat kantor kapolresta-surakarta melalui kasat intelkam, Namun surat kami tidak direspon baik dan pihak kepolisian dan mengarakan kami ke kapolda jawa tengah di semarang, sangat merepotkan di selah-selah itu Aktivis Mahasiswa AMP Karobanews Kolaima, Fictorya Ligin Walela, Aud Terry,Sukunekama Koslapok Black mengambil kesimpulan terakhir dari semua proses itu jam 11:14-14:00 Wib kurang lebih 3/4 ditanyakan kembali kepada pihak kepolisian bahwa.
Kepolisian yang bertugas di solo-surakarta seakan-akan tidak ada artinya, maka perlu belajar aturan hukum yang baik biar kedepan tidak terulang dan kami datang kembali ditempat ini satu hari kedepan lagi karena besok kita akan berpartisipasi dalam aksi dukungan, yang akan mengelar di tanah air kita bersama AMP kota lain sejawa dan bali terkait sidang KTT MSG guna Aplikasi ULMWP menjadi anggota penuh member full di komunitas negara-negara bagian pasifik di MSG bersamaan dengan agenda pertemua IPWP di london inggris akan bahas isu status politik PM mengampanyekan REFEREMDUM global guna bawah dalam sidang tahunan PBB, dalam hal ini yang akan hadirin petingi-petingi negara tingkat Internasional, toko-toko pengamat politik dan pengacara Internasional.
Dengan adanya penolakan surat pemberitahuan APM. Namun polisi tidak diam sampe disitu melainkan ada pemantaun tempat tingal AMP kota solo-surakata sampe pengejaran masuk dalam Asrama.
Malam kemarin, pagi tadi sampe dgn sedetik ini guna memperkenalkan diri mereka dan meminta status permahasiswa Papua, juga minta struktur AMP KK-SOLO dan mereka sudah mulai mendekati pedagang-pedangang di lingkungan Asrama dan sekitarnya. sumber : Mabelkolaima freedom
Bandung 23-05-2016. Cheko Papua. Ferry c.kogoya mengatakan Negara kolonial NKRI menciptakan sistem demokrasi yang kurang baik di atas tanah nusantara ini ,ruang demokrasi bagi rakyat Indosesia tertutup hingga perjuangan politik papua merdeka di bumkan oleh negara kolonial bekas jajahan belanda dan jepang ini , Pelanggaran hak mennyampaikan pendapat di muka umum ,yang di tutupi oleh negara NKRI ,para pejuang kebenaran di tindas ,para mahasiswa di teror dan di intimidasi ,para media di teror dan di larang meliput oleh negara .Semu intimidasi yang di lakukan oleh NKRI terhadap Aliansi mahasiswa papua yang berjuang demi hak menentukan nasib sendiri solusi bagi rakyat west papua .
Tapi perjuangan mahasiswa papua di pulau jawa bali tidak pernah redah dan mennyerah satu kebanggaan Besar bagi para pejuang Nona-nona melanesya papua .
Karena mereka berjuang dengan hati dan tangisan air mata ,sampai-sampai mereka di tangkap di teror ,di intimidasi oleh aparat tapi mereka tidak pernah merasah lelah dan takut terhadap aparat negara NKRI.
Aliansi mahasiswa papua se-jawa bali sangat luar biasah dalam kekompakan dan persatuan kesatuan sehingga bisah gemparkan negara kolonial ini kami mahasiswa papua pada umumnya tidak pernah merasah takut terhadap negara ini karena kami berbicara kemerdekan karena ada sejarah kemerdekaan Papua Barat ,Walaupun Negara ini mau menetapkan sistem semakin keras tapi kami tetap lawan sistem ,.
Tito karnafian berencana padamkan semua organisasi AMP ,dan takap semua aktor-aktor mahasiswa papua tapi bahasa itu malah memberi semangat para pejuang aliansi mahasiswa papua .
Banyak kawan-kawan pejuang kami di tangkap dan di teror tapi hukum dan keadilan yang benar membela dan membenarkan kami para pejuang west papua .
Tahun ini tahun Aliansi Mahasiswa Papua Bangkit ,karena Ada beberapa agenda internasional yang kami sedang mendukung yaituPapua Barat masuk sebagai anggota sah MSG dan Tujuan Akhir Dan West Papua Referendum tahun 2019.
Tahun ini kami siap lawan sistem NKRI dan siap lawan Tito Karnafian sebagai kapolda metro jaya Ibu kota NKRI. Ferry chekopapua
BBC Indonesia memperoleh salinan
dokumen berlogo Badan Intelijen Negara (BIN) yang berisi informasi dan
cara menekan sejumlah aktivis Papua, mahasiswa Papua di luar Papua,
serta tokoh adat dan agama Papua yang gencar menyuarakan kemerdekaan
Papua.
Selain memuat biodata figur-figur tersebut, dokumen
berjudul ‘Rencana Aksi Gelar Opsgal Papua’ itu menjabarkan aktivitas
mereka, kekuatan dan kelemahan, metode yang digunakan untuk menekan, dan
target yang ingin dicapai.
Salah satu figur yang masuk dokumen
setebal 35 halaman itu adalah Buchtar Tabuni, Ketua Komite Nasional
Papua Barat (KNPB)—sebuah kelompok masyarakat yang berkampanye untuk
kemerdekaan Papua dan Papua Barat.
Buchtar disebut aktif menyuarakan pelanggaran HAM di Papua, mendukung pendirian International Parliamentarians for West Papua,
dan terlibat kerusuhan di LP Abepura. Kekuatan Buchtar mampu
mengerahkan massa untuk melaksanakan aksi anarkis dan pandai berorasi
dengan bahasa daerah. Kelemahannya, menurut dokumen itu: perempuan dan
minuman keras.
Untuk menekan Buchtar, dokumen itu menyebut taktik
memecah belah dan penyusupan melalui sejumlah LSM. Target minimal yang
ingin dicapai ialah KNPB mendukung otonomi khusus Papua, sedangkan
target maksimal adalah KNPB mendukung Papua menjadi bagian dari NKRI.
'Tidak kaget'
Sosok
lain yang disebut adalah Yan Christian Warinussy, selaku Direktur
Eksekutif Lembaga Penelitian Pengkajian Pengembangan dan Bantuan Hukum
(LP3BH) Manokwari. Dalam dokumen itu, Yan dilaporkan sebagai sosok yang
menyuarakan pelanggaran HAM aparat keamanan dan menuntut referendum di
Papua.
Adapun kekuatan Yan ialah dia sangat berpengaruh terhadap
generasi muda Papua dan sering berhubungan dengan aktivis separatis di
dalam dan luar negeri. Kelemahan Yan, dia sering membela terdakwa
separatis dan tergantung dengan pemerintah daerah.
Untuk menekan
Yan, ada pola persuasif dengan membantu wisata rohani ke Yerusalem.
Target minimal yang ingin dicapai dari Yan adalah dia tidak
mempermasalahkan UU Otsus Plus, sedangkan target maksimal ialah dia
mendukung UU Otsus Plus dalam kerangka NKRI.
Menanggapi dokumen, yang pada sampul bertanggal Maret 2014 dan
bertuliskan ‘Deputi II KA BIN’, Yan mengaku tidak kaget dengan laporan
intelijen mengenai dirinya.
“Saya sudah pernah, bukan hanya
dimata-matai tapi juga dibayangi. Di depan rumah saya sering ada mobil
tak dikenal, bisa parkir berjam-jam. Ada yang mengintai saja, meneror
istri dan anak-anak (dengan) menelepon lalu memberitahukan bahwa saya
kecelakaan, sengaja menjatuhkan mental istri dan anak-anak saya,” kata
Yan kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan, Kamis (04/02).
Apakah taktik itu berhasil?
“Mereka
(agen intelijen) mengintimidasi, saya sudah sadar betul. Tapi tidak
menyurutkan semangat saya untuk membela hak-hak asasi manusia dari
orang-orang di tanah Papua,” kata Yan.
Meski dokumen berlogo BIN
itu bertanggal Maret 2014, beberapa bulan sebelum Presiden Joko Widodo
memerintah, Yan yakin strategi intelijen terhadap aktivis Papua tidak
berubah.
Dia mengisahkan bagaimana ketika wartawan mewawancarainya
di sebuah hotel beberapa waktu lalu, ada dua orang yang ikut
menyorongkan alat perekam. Ketika Yan bertanya apakah mereka anggota
intelijen atau wartawan, mereka mengaku petugas intelijen dari
kepolisian dan militer.
Lalu, menurut Yan, saat komentarnya
mengenai masalah di Papua diterbitkan di surat kabar, wartawan yang
mewawancarainya akan didatangi oleh petugas intelijen untuk mendapatkan
rincian perkataan Yan.
“Yang saya lakukan selalu dipantau oleh mereka (intelijen),” ujar Yan.
Kesahihan dokumen
Kesahihan
mengenai dokumen laporan berlogo BIN yang diperoleh BBC Indonesia dari
sebuah sumber mendapat sorotan dari juru bicara kepresidenan, Johan
Budi.
“Dokumen yang beredar, yang katanya dari BIN, benar nggak
dari BIN? Harus ada klarifikasi dulu, baru kita bicara apakah ini
kebijakan BIN? Apa ini dari atas? Itu kan harus dipisahkan. Kan nggak
mungkin setiap ini perintah presiden. Itu kan didelegasikan kepada
bawahan,” kata Johan Budi.
BBC telah berupaya menelepon Kepala
BIN, Sutiyoso, namun belum mendapat respons. Pesan yang dikirim melalui
aplikasi pesan ponsel pun dibaca, tapi tidak dibalas.
Sebelumnya, kepada surat kabar Sydney Morning Herald,
Direktur Informasi BIN, Sundawan Salya, mengatakan akan meluncurkan
investigasi internal secepatnya untuk melacak sumber dokumen.
“BIN
tidak pernah mengeluarkan dokumen seperti itu. Kami adalah badan
intelijen, karena itu tidak akan pernah menggunakan dokumen terbuka,”
kata Sundawan kepada wartawan Sydney Morning Herald.
Pemantauan terhadap aktivis Papua yang gencar menyuarakan kemerdekaan Papua bukan hal baru.
Ketika
Filep Karma, seorang tahanan politik yang dihukum penjara karena
menaikkan bendera Bintang Kejora dan berbicara dalam pawai
prokemerdekaan Papua pada 2004 lalu, dibebaskan dari Penjara Abepura,
November 2015 lalu, aparat menyatakan akan terus mengawasinya.
Strategi dialog
Cara-cara
pengawasan terhadap aktivis Papua, menurut Adriana Elisabeth yang
tergabung dalam Tim Kajian Peneliti Papua di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) , tidak bisa lagi dilakukan pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Kan sudah menjadi
kebijakan presiden, bahwa akan mendekati Papua dengan cara-cara yang
lebih dialogis, berbicara, berdiskusi bagaimana menyelesaikan masalah
bersama. Karena, menurut saya, itu adalah cara paling tepat untuk
menghadapi Papua,” kata Adriana.
Meski demikian, tambah Adriana,
kebijakan presiden tidak bisa diwujudkan tanpa didukung aparat keamanan
dan intelijen. Artinya, strategi dialog tidak akan berhasil apabila
intelijen tetap melakukan taktik lama.
Adriana melandasi
argumentasinya dengan menyodorkan fakta bahwa gerakan politik sipil
Papua sudah semakin solid dan diaspora Papua di luar negeri sudah
bergabung dalam Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United
Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Bahkan, perdana menteri
Kepulauan Solomon telah menawarkan menjadi fasilitator bagi dialog
antara pemerintah Indonesia dengan ULMWP.
“Perkembangan ini kan
harus dilihat bahwa arah politik Papua sudah lebih jelas. Jadi strategi
intelijen harusnya tidak bicara begitu lagi (menekan aktivis Papua),”
kata Adriana.
Masalah Papua Barat dan Kaledonia Baru kembali diangkat Perdana Menteri Vanuatu yang baru menjabat, Joe Natuman.
Selain itu, perubahan iklim global juga diangkat pada debat ke-69 Sidang Umum PBB 29 September 2014.
Orang-orang Melanesia di Kaledonia Baru yang saat ini dbawah kekuasaan negara Perancis dan West Papua yang dibawah kekuasaan Indonesia, dia (PM diakhir pidatonya) mendesak agar Perserikatan Bangsa-Bangsa segera mengatasi hal ini.
Resmi sudah, untuk kedua kalinya, sejak tahun 2013, negara di kepulauan Pasifik tersebut bicara Papua di PBB. Berbeda dari PM sebelumnya, Karkas Kalosil telah menyuarakan persoalan imperialisme yang mencengkram Papua Barat hingga kasus HAM (PEPERA-kekerasan).
Joe Natuman yang sebelumnya sebagai wakil Vanuatu di PBB ini, telah berjanji untuk berjuang demi Papua Merdeka. Vanuatu juga menempatkan seorang wakil tetap mereka di PBB. Odo Tevi telah menyerahkan surat kepercayaan dirinya kepada sekjend PBB, Ban Ki-moon di hari yang sama. Sebelum diangkat, Mr Tevi melakukan tugas konsultasi atas nama Uni Eropa, Bank Dunia, MSG, Institut Kebijakan Publik Pasifik dan berbagai klien internasional lainnya di Asia Tenggara, sejak 2013.
Negara-negara kepulauan pasifik yang tergabung dalam Pasifik Internal Forum (PIF), oleh PBB dianggap sebuah kemajuan berarti dalam mengatasi masalah-masalah ekosok dikemudian hari dalam naungan badan dunia tersebut.
Sebelumnya, pada tanggal 26 September 2014, pada Forum Pemimpin Negara Pasifik, Sekjend PBB Baan Ki-moon menyambut komunitas PBB regional tersebut. Saya mengucapkan selamat kepada Palau pada kepemimpinan atas Forum Kepulauan Pasifik, kata Ban. Saya mengucapkan selamat kepada anda (para pemimpin Pasifik-pen) yang telah mengadakan Deklarasi Palau "The Ocean:
Hidup dan masa depan menentukan arah untuk keberlanjutan", ucap Ban. Dirinya mendukung pengakuan Deklarasi bahwa pemimpin Pasifik adalah pengelola dari Samudra Pasifik, salah satu anugerah terbesar dunia.
Aku memuji posisi yang kuat Anda tentang pentingnya memiliki tujuan pembangunan yang komprehensif berdiri sendiri berkelanjutan dari negara kepulauan. Sekjend PBB juga mengucapkan selamat kepada Forum Kepulauan Pasifik untuk peluncuran Pacific Ocean Alliance. Sistem PBB akan mendukung inisiatif ini, tegas Ban.
Saya mendorong Anda untuk mengambil keuntungan dari bantuan teknis untuk negara berkembang. sepenuhnya mendukung pengakuan Deklarasi bahwa pemimpin Pasifik adalah pengelola dari Samudra Pasifik, salah satu anugerah terbesar dunia. Sekjend PBB mengungkapkan apa yang dia saksikan sewaktu mengunjungi sebagian wilayah pasifik. Saya belum lama ini ada di daerah yang indah untuk Konferensi Ketiga di Pulau Kecil di Apia, Samoa.
Saya juga mengunjungi Selandia Baru, yang berkontribusi besar bagi keberhasilan Konferensi SIDS. Sementara aku berada di Samoa, saya mengunjungi sebuah komunitas yang terlantar akibat tsunami tahun 2009 Itu adalah pengingat gamblang tentang dampak perubahan iklim.
PBB menurut Ban, menyambut partisipasi aktif pemimpin Pasifik pada konferensi SIDS, sebuah pertemuan internasional terbesar yang pernah diadakan di Pasifik. Saya sangat didorong oleh lebih dari 300 kemitraan didirikan di sana dengan masyarakat sipil dan bisnis. Sesuai perjanjian di Apia tentang inisiatif ekonomi, sosial dan lingkungan. Sekjend Menegaskan, komisi regional PBB sepenuhnya terlibat dalam melaksanakan ketentuan-ketentuannya.
29 September 2014–Dihadapan forum Majelis Umum hari ini, Perdana Menteri Vanuatu, Joe Natuman mengatakan bahwa sebagai bagian dari negara-negara kepulauan pasifik ” Pacific small Island developing State (SIDS), negaranya dihadapkan dengan tantangan pembangunan yang unik, yang perlu ditangani oleh PBB dan Masyarakat Internasional. Natuman melanjutkan daerah pasifik menghadapi ancaman eksistensial dan kita tidak bisa mengatasi masalah pembangunan berkelanjutan saja, kecuali tantangan perubahan iklim ditangani serius oleh masyarakat internasional," kata Mr Natuman seperti dilansir UN News.
Tampil di sidang Umum PBB 2014, Joe Natuman menegasikan keberpihakan dirinya dan negara tersebut soal dekolonisasi di Keladonia Baru, dimana saudara-saudara Melanesia (FLNKS dan WPNCL) saat ini dibawah kekuasaan negara Perancis dan Indonesia.
Mereka saat ini berada dalam dukungan penuh Melanesian Speearhead Groub (MSG), mengalami masalah dekolonisasi dan untuk Kaledonia Baru, PM Vanuatu desak PBB untuk segera tuntaskan persoalan penentuan nasib sendiri.
Sementara West Papua, PM Vanutau mendesak PBB menuntaskan hal yang sama. Dia juga menyebut turut berduka atas meninggalnya pemimpin West Papua, Jhon Otto Ondawame yang meninggal dunia beberapa minggu lalu akibat serangan jantung.
Demikian pidato PM Vanuatu yang di tayangkan pada webtv.un.org Perlu diketahui, Negara Vanuatu telah menelorkan dana 600 juta (5 juta koto/50.000 dollar) untuk sebuah simposium bagi Papua Barat di Vanuatu akhir November tahun ini.
Pertemuan lintas pendukung kemerdekaan Papua Barat. Ada panelis ahli politik, dewan gereja Pasifik dan dunia, kubu OPM di Papua serta jaringan free West Papua akan kumpul semua. Pemerintah Indonesia memang tidak diam.
Ada gerakan liar yang telah membuat sang Perdana Mentri setempat telah mengeluarkan ultimatum untuk mengusir siapa saja yang provokator di negri Vanuatu. Ancaman tersebut secara eksplisit ditujukan kepada diplomat RI di Vanutu untuk tidak ganggu agenda Papua Barat yang digelar. Sumber:
Pidato PM Vanuatu di PBB (UN News dan webcast), disini Duta Vanutau di PBB, disini Pertemuan Sekjend PBB dengan Para Pemimpin Pasifik, disini Simposium West Papua di Vanuatu, disini
Liputan6.com, Jayapura -Duta Besar Inggris untuk Indonesia,Moazzam Malik mengunjungi Provinsi Papua dan Papua Barat. Ia dijadwalkan berkunjung selama 3 hari pada 20-23 Januari 2016.
"Ini kunjungan saya kedua ke Papua sejak menjabat sebagai Duta Besar. Dalam kunjungan ini, kami akan membahas beberapa isu demi kepentingan bersama, seperti perubahan iklim, pendidikan dan pembangunan," ucapnya sesaat sebelum bertemu dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe di kediamannya, Rabu (20/1/2016).
Dalam lawatan tersebut, rombonganDubes Inggris juga akan mengunjungi Universitas Cenderawasih di Papua dan Universitas Papua di Papua Barat.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku mendukung secara penuh integritas teoritis dan kedaulatan Indonesia serta mengakui Papua sebagai bagian dari Indonesia.
"Kami pun mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dalam menanggulangi masalah di Papua. Kami berharap bisa menyaksikan perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan yang merata di seluruh wilayah ini," bebernya.
Untuk mencegah penggundulan hutan dalam skala besar dan memperbaiki perencanaan tata ruang, Inggris menggelontorkan dana 8,5 juta Poundsterling di Program Tata Ruang dan Investasi Hijau diPapua (Protarih).
bandung 04-09-2014 .Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) komite kota bandung mempromosikan baju bertulisan free west papua dan yang satu nya bergambar tuan Arnol AP .dalam rangka pencarian dana hut kemerdekaan bangsa papua barat yang akan di laksanakan di ibu kota negara jakarta pusat tagal 1 desember nanti .
Aliansi Mahasiswa Papua AMP kota bandung menggadakan pencarian dana degan cara menjual baju kepada tean 2 papua yg berada di kota bandung maupun yang di luar kota bandung .pada saat cheko papua bertantanya kepada ketua AMP kota bandung Risel Jigibam apa harapan dari penjualan baju ini.
'''jawab tuan risel /alias resiko , ,saya sangat bangga dan sangat salut kepada teman2 seperjuagan karena bisah mengadakan pengalangan dana melalui penjualan baju ,harapan saya penjualan dapat berjalan dengan sukses dan dapat terjual habis semua ,agar acara kami sukses melalui hasil penjualan .
saat ini kami akan selalu berjuang dengan cara apa pun saya sangat ucapkan banyak trimakasih karena niat kawan -kawan ini adalah salah satu perjuagan menuju kearah kemerdekan (hak menentukan nasib sendiri) bagi bangsa papua barat .
Bapa, Mama, Kaka,
adik, teman KOO SU TAU TOO ! kelakuaan Indonesia kepada Rakyat Papua yang
Biadap !!
Aku
papua, kamu papua, kita papua, aku hitam kau hitam kita hitam… !!
Kita adalah Ras Melanesia yang hidup di
Pulau Cenderawasih yang penuh kekayaan dengan sumber daya alam. Jika kita
merasa apa yang dirasakan oleh rakyat kita maka, jangan melupan untuk Boikot
Pilpre 9 juli nanti.
Jika kita merasakan intimidasi yang di
lakukan oleh TNI-POLRI terhadap rakyat papua maka, Ingat Boikotlah Pilpres.
Jika kita merasakan pembunuhan yang
dilakukan oleh TNI-POLRI kepada rakyat papua maka, ingatlah Boikot Pilres.
Jika semua kelakuan biadap NKRI kepada
rakyat PAPUA maka, ingatlah Boikot Pilpres.
Kawan, ingat bukan hanya ini yang yang
NKRI lakukan untuk memusnakan RAKYAT PAPU namun, dari berbagai sisi mereka
lakukan untuk memusnakan rakyat Papua. Dari ke-SISTEMAN pemerintahan, hingga
mereka mengorbankan ber-juta jiwa Rakyat PAPUA.
Himbauan dan Mobilisasi masa untuk “
Boikot Pilpres 9 Juli 2014”
Kepada seluruh Rakyat Papua : Bapa,
Mama, kaka, Adik, teman Ingat “ Menentukan Nasib
Sendiri adalah Harga Mati “ oleh karena itu, “ 9
Juli 2014 Pilpres adalah ILEGAL
bagi rakyat PAPUA. Sampaikan kepada seluruh Rakyat PAPUA bahwa “ Menentukan Nasib Sendiri adalah Harga Mati
“ oleh karena itu, “ 9 Juli 2014 Pilpres adalah ILEGAL
Bandung 19/03/2014 . saya sebagai generasi penerus bangsa papua menegaskan dengan tegas pilpres di propinsi papau harus di hadang (boikot pemilu) ,hal ini sesuai dengan pernyataan Tn.Benny Wenda ,maka itu saya sagat mendukung pernyaatan sikap yang di keluarkan oleh TnB,Wenda.
Pilpres bukan milik bangsa papua pilpres hanya untuk negara NKRI ,maka itu masyarakat papua harus mengakui hal ini ,percuma kami akan melakukan pemilihan Umum .
Menjual harga diri kami sebagai orang papua untuk negara penjajahan ini ,selama papua di masukan kedalam NKRI dengan paksa masyarakat tidak pernah mersahkan hidup rukun dengan Indonesi dan pemilihan presiden sudah berapa kali di lakukan di negara Indonesia ini Tidak perna ada satu presidan pun turun ke papua untuk melihat permasalahan yang terjadi di tanah papau .
Ibu mega turun ke papua waktu menjabat sebagai orang N0 1 di indonesia ia turun ke papau hannya untuk membunuh dan memusnakan masyarakat papua .
Termasuk SBY yang menjabat presiden sekarang juga sama halnya, Ia telah memerintahkan aparat kepolisian dan TNI untuk menyebar luas di tanah papua dan membunuh semua masyarakat papua secara diam-diam dan perlahan -lahan hal ini sudah terjadi selama SBY menjabat sebagai orang N0 1 di Indonesia.
Apalagi kalau pilpres tahun ini presidennya dari partai Gerindra ,Maka massyarakat papua akan habis dan tidak bisah bermacam -macam lagi membicarahkan masala papua karena orang ini latar belakan nya sudah membunuh ribuan massyrakat papua hal ini nyata waktu, thn 70 an ke atas .
kalau jokowi adalah keturunan dari ibu mega dan soekarno hatta jd hati -hati untuk memilih .maka itu saya secra pribadi dengan tegas mengatakan jagan mengikuti pemilihan
umum pilpres thn 2014 .
kami AMP,dan KNPB akan akomudir massyarakat papua untuk boikot pilpres thn ini .saya harap massyarakat dan mashasisw papua harus mendukung boikot pilpres ini karena pilpres bukan milik orang papua .opiniwww.chekopapua
BANDUNG JAWA BARAT, menurut komdang rizel jigibalom ketua AMP
bandung jawa barat bahwa ,walaupun komdang tik ikut tapi ia selau
semangat karena anggotanya hari ini tgl 30 n0vember bln 11 ,9 orang
berangkat untuk mengikuti hari Hut perayaan papua barat di surabaya ,
hal
ini ketua AMP bandung zanggat salut dan semagat karena kesemagatan
mahasiswa/ mahasiswi bandung yang siap untuk ikut merayakan dan mendukun
kemerdekaan yg sekian lama di rasahkan oleh orang tua kami dan
masyarakat papua intinya . harapan komdang APM Bandung bahwa semoga
mereka sampai di kota surabaya , harus siap sukses dan siap menghadapi
semua masalah yang terjadi di surabaya , dan komdang risel tegaskan
bahwa : angota saya jalani lah hari kiemerdekan west papua ini deengan
lapan dada agar mendapatkan kemerdekaan di hari yang bahagia ini.menurut
ketua AMP dan aggota yang bernama cheko papua juga menggutarakan bahwa
kemerdekaan bapua barat ini bukan cerita dogen ,
tapi
ini kemerdekan yang
terjadi disaksikan oleh beberapa negaya yaitu ,INDONESIA ,BELANDA
,AMERIKA SERIKAT ,TERMASUK PBB, yang telah membuat perjanjian demi
perekonomian papua barat, tapi perjanjian yang di buat di dalam new
york agrement di Amerika pada 1962 ,
itu tidak melibatkan 1 orang papua
asli, maupun penduduk melanesaya di dalam perjanjian atau yang di sebut
pepera ,maka itu kami mahasiswa papua yang berada di kota studi bandung
dan se- jawa bali selau menuntuk hak kemerdekaan papua barat .
menurut
mahasiwwa bandung INDONESIA, BELANDA AS ,DAN ,
PBB,,Harus mengakui kemerdekaan
itu ,kenapa karena seluru dunia tau bahwa papua barat sudah merdeka.
captionthe launch took place in a committee room in the UK Houses of Parliament
Yesterday in the Houses of Parliament, London, UK, the All Party
Parliamentary Group for West Papua was officially formed and launched
with Rt Hon Lord Harries of Pentregath Bishop of Oxford as Secretary of
the Group and MP Andrew Smith as Co-Chair.
Other cross party MP’s and supporters were also present at the meeting including distinguished journalists.
Mass protests were carried out both inside and out of West Papua today in support of this meeting and the speech by the Prime Minister of Vanuatu at the UN.
The meeting
At the start of the meeting, Co-Chair Andrew Smith reiterated the
commitment of the group to supporting West Papua as to this day the
people of West Papua have still been denied their fundamental rights to
self-determination by Indonesia and the international community ever
since 1962.
Founder of the Free West Papua Campaign, Benny Wenda briefed
the parliamentarians about current affairs in West Papua, regarding the
increasing military presence and violence in the country and the fact
that the region is still closed off from all foreign journalists and
human rights groups.
It was happily reported of the incredible progresses made in regards
to support for West Papua by members of the Regional Body, the
Melanesian Spearhead Group and the recent speech in support of West
Papua at the United Nations by the Prime Minister of the Republic of
Vanuatu.
It was agreed at the meeting to continue to pressure the British
Government to raise human rights concerns and push for genuine
self-determination for the people for West Papua at a UK and UN level
and to continue to increase the number of MPs in the all-party group.
Rallies were held across West Papua in support of the launch
The issue of the Grasberg Mine was also raised at the meeting and it
was discussed how to push for UK Members of Parliament to pressurise
Freeport McMoran Mining Co as it is actively funding and encouraging the
illegal occupation and genocide in Wets Papua.
Also, the Parliamentarians discussed how a future British
Parliamentary delegation can be sent to West Papua to raise human rights
concerns with the Indonesian government and to see first-hand, the
atrocities being committed against the people of West Papua by the
Indonesian authorities.
The future of the Group
We are very happy to report the launching of this group which is ever
increasing in British Parliamentary members from all political parties
and will continue to meet regularly to discuss how further support for
the people for West Papua can be managed.
It is with such meetings that this group and the International Parliamentarians for West Papua as a whole will continue to help to raise support for achieving self-determination for the West Papuan people.
Such high profile political support is only growing for West Papua
and will continue to spread throughout the world until West Papua is
free.
Rombongan
aktivis yang menamakan diri Freedom Flotilla akan memasuki wilayah
perairan Indonesia, Kamis (12/9) hari ini, meskipun diperkirakan akan
ditangkap pihak berwenang Indonesia.
Rombongan kapal layar
itu meninggalkan Australia bulan lalu, antara lain terdiri atas aktivis
Gerakan Papua Merdeka yang berbasis di Australia.
Mereka telah
diperingatkan oleh pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri
dan Perdagangan, bahwa jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan,
misalnya ditangkap oleh negara lain seperti Indonesia dan Papua Nugini,
maka pemerintah Australia tidak akan memberikan perlindungan konsuler.
Menurut koordinator
aktivis, Izzy Brown, Kamis (12/9/2103) pagi mereka sudah berada di
wilayah 15 mil laut mendekati perairan Indonesia.
Kepada ABC Kamis pagi,
Izzy Brown menjelaskan, "Kami baru saja melintasi perairan PNG dengan
kecepatan kapal 6 knots. Ada enam orang di atas kapal ini dan kini kami
berada sekitar 15 mil laut dari wilayah Indonesia".
Ia menambahkan, "Kami
berharap bisa bernegosiasi dengan mereka melalui kontak radio, dan
setidaknya berbicara dengan mereka untuk mengetahui seperti apa
tanggapan mereka," katanya, merujuk kepada pihak berwenang Indonesia.
Pemerintah Indonesia
telah memperingatkan, para aktivis Freedom Flotilla ini bisa dipenjara
selama lima tahun jika nekat memasuki perairan Indonesia dengan
melanggar aturan imigrasi.
Namun Izzy Brown menegaskan, para aktivis itu sudah siap menghadapi segala kemungkinan terburuk.
"Mengejutkan bahwa
kondisi kami semua di atas kapal ini sangat baik. Mungkin ada kekuatiran
tapi sejauh ini misi kami telah berhasil menarik perhatian mengenai
situasi di Papua Barat," jelasnya.
"Jika mereka menolak kami memasuki Indonesia, itu suatu kemungkinan yang harus kami hadapi," kata Izzy Brown.