Slider[Style1]
Suara West Papua
Internasional
Polhukam
Suara Mahasiswa
Opini
SORAK BANDUNG MENUNTUT REFERENDUM BAGI BANGSA WEST PAPUA DALAM MEMPERINGATI TRIKORA 19 DESEMBER 1961.
Posted by: Unknown Posted date: 00:26 / comment : 0 Internasional, Nasional, Suara Mahasiswa, suarapapua
![]() |
TEMPO/Prima Mulia |
![]() |
Foto masa aksi Sorak bandung jawa barat |
Dalam aksi ini juga ketua AMP komite kota bandung TN. Ponak pagawak menambahakan dalam aksi ini juga kami mahasiswa papua yang bergabung dalam SORAK dan seluruh rakyat papua mendukung penuh rakyat papua barat menuju MSG , karena di MSG adalah forum melanesya yang akan membawa persoalan WEST PAPUA menuju ke berbagai Duni a dan lebih utama ke Forum tertinggi PBB. tandas ponak .
Editor : cheko papua.
TB Alim Kompromi Bandung Jawa barat Kampanyekan Pembebasan west Papua
Posted by: Unknown Posted date: 08:10 / comment : 0 Budaya, Nasional, Suara Mahasiswa, Suara West Papua, suarapapua
![]() |
Chandra TB Alim Kompromi berdeklamasi di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Rabu (7/12) malam |
Suasana kelam tergambar dari raut wajah puluhan pasang mata yang menyaksikan pertunjukan tersebut. Sembari membacakan puisi, TB Alim Kompromi juga menampilkan slide show yang berisikan tragedi-tragedi penangkapan, penyiksaan, dan pembunuhan yang telah dilakukan oleh tentara dan polisi Indonesia.
Dari Rakyat Indonesia untuk West PapuaSelain bermusik dan berdeklamasi, TB Alim Kompromi juga menampilkan aksi teatrikal yang dilakukan oleh Eko Mambor. Aksinya yang total menambah kelam suasana pertunjukan tadi malam.
Chandra mengemukakan, TB Alim Kompromi adalah sayap Komite Kebudayaan Rakyat Aliansi Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi (SORAK) yang akan terus berjuang menyuarakan perlawanan terhadap ketidakadilan.
“TB Alim Kompromi adalah sayap Komite Kebudayaan Rakyat Aliansi Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi Bandung—yang kemungkinan keberadaan namanya bisa berganti-ganti. Kalau kata Wiliam Shakespeare, apalah artinya sebuah nama. Namanya bisa berganti kalau tiba-tiba kita pentas lagi. Terus kalau ada salah satu anggota yang mengusulkan nama lain, silahkan diubah. Yang terpenting adalah tauhid perlawanannya tidak luntur atau dibungkam,” kata Chandra
Chandra juga mengungkapkan bahwa dengan mengangkat tema Papua, TBAlim Kompromi ingin mengabarkan penjajahan yang dilakukan oleh Kolonial Indonesia terhadap West Papua. Dan sebagai Rakyat Indonesia yang beradab, sudah semestinya kita tidak boleh diam melihat apa yang selama ini terjadi di tanah Papua.
“Sebagai seorang manusia yang menyadari bagaimana semestinya akal sehat difungsikan, jika, misal, melihat manusia ditembaki badannya, diseret kepalanya di aspal, diburaikan ususnya oleh orang Indonesia, masih mau diam melihat hal itu? Kekayaan alamnya hanya dijadikan sarapan empuk buat investor, kapitalis, dan birokrat. Sementara orang Papuanya sendiri hanya dilibatkan sebagai mangsa yang siap disantap nyawanya. Maka, di tengah bungkamnya orang-orang yang mendaku dirinya sebagai seorang aktivis, seniman, sastrawan, dan sejumlah predikat lainnya melihat kondisi itu, kami ingin mengangkat tema Papua sebagai bentuk dukungan SORAK terhadap self-determination untuk bangsa West Papua,” ujar Chandra.
Chandra melanjutkan, “Satunya-satunya cara bersolidaritas dengan mereka adalah ikut satu barisan bersama kawan-kawan Papua. Bukan menjauhinya. Berjuang itu tidak tersekat teritori dan identitas, mereka adalah sama dengan kita, manusia! Siapa lagi yang akan mengangkat derajat manusia di hadapan todongan senjata selain manusia itu sendiri,” ucap Chandra
Seni sebagai alat perjuanganKomite Kebudayaan Rakyat Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi (SORAK) mengedepankan seni yang tidak hanya menghadirkan kesenian-kesenian elitis, tetapi lebih dari itu, berpijak pada prinsip demokratik, cita-cita luhur sosialisme.
“Kami sedang belajar, bagaimana antara konstruksi seni bisa tinggi secara kualitas maupun gagasan meluas. Seni adalah senjata perlawanan juga. Bersolidaritas pada bangsa Papua lewat seni hanya bagian kecil dari agenda perjuangan. Ada yang lebih besar dari itu. Perlawanan tidak bisa dengan cara-cara berdamai, perlawanan mesti dihadapkan dan berani berkonfrontasi, tidak kompromis,” tandas pemuda berambut gondrong yang juga merupakan ketua Komite Kebudayaan Rakyat SORAK itu.
sumber : Pembebasan Bandung
Baca juga: http://pembebasanbandung.blogspot.co.id/2016/12/transkrip-orasi-surya-anta-di-polda.html
Dihadang Water Canon, Ratusan Aktifis Pro Papua Merdeka Ditahan
Posted by: Unknown Posted date: 22:16 / comment : 0 Nasional, Suara Mahasiswa
![]() |
Saat Polisi menghadang masa aksi dengan Water canon di Jakarta 1/012/2016. |
“Sekitar dua ratusan orang. Mereka dibawa ke Polda Jakarta. Tapi sudah mau dilepaskan,” kata Veronika Koman, pengacara Papua Itu Kita yang mendampingi pelaku aksi, Kamis (1/12/2016).
Diantara mereka yang ditahan, terdapat juga Surya Anta, juru bicara FRI West Papua dan Jefry Wenda, Ketua Umum AMP.
![]() |
Juru Bicara Front Rakyat Indonesia untuk West Papua, Surya Anta (kanan) dalam mobil tahan 1/12/2016. |
Baca ini: Ini Statement Deklarasi Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WEST PAPUA)
Polisi menghadapi para pelaku aksi dengan semburan air water canon saat berorasi di sekitar Bundaran HI setelah berjalan dari kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
![]() |
Masa aksi dihadang oleh Polisi di Yogyakarta 1/12/2016. |
“Sekitar 14 orang peserta aksi dan ada tiga orang dari PBH dan LBH Yogyakarta dalam aksi di Yogyakarta yang ditahan polisi,” kata Karon, aktivis Papua Itu Kita.
![]() |
Masa aksi yang ditahan oleh Polda Metro Jaya di Jakarta 1/12/2016. |
Baca ini: ULMWP Apresiasi Aksi 1 Desember FRI West Papua
1 Desember diperingati oleh rakyat Papua sebagai hari kemerdekaan bangsa Papua sebab tanggal tersebut pada tahun 1961 ditetapkan pengibaran Bendera Bintang Fajar atau Kejora. Waktu itu Nieuw Guinea Raad atau Dewan Perwakilan Rakyat New Guinea menetapkan pengibaran bendera antara 1 November dan 1 Desember tetapi akhirnya diputuskan 1 Desember 1961. (*)
Baca berikut ini:
Diskusi Jurnalisme di Papua oleh viktor mambor ( tabloit jubi) di Bandun Jawa Barat
Posted by: Unknown Posted date: 19:46 / comment : 0 Nasional, Suara Mahasiswa
![]() |
foto undangan SORAK Bandung |
Ikuti diskusinya!
Sabtu, 12 November 2016.
Jam 4 sore
Di Saing Budaya Sumedang (SABUSU), area UNPAD Jatinangor
DPC PPP dan Hanura Tolikara Klaim Tak Pernah Daftar Jhon-Weya ke KPUD
Posted by: Unknown Posted date: 12:51 / comment : 0 Nasional, Suara Mahasiswa
![]() |
Foto: Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Usman G Wanimbo/Dinus Wanimbo, saat foto bersama dengan Pengurus DPP PPP dan DPC PPP kabupaten Tolikara di Jakarta baru-baru ini. (Ist/Binpa) |
Wawancara Korban Penggusuran Rumah Warga Oleh PT KAI Di Daerah Kebon Jeruk Kota Bandung Jawa Barat
Posted by: Unknown Posted date: 10:07 / comment : 0 Nasional, Suara Mahasiswa
![]() |
Foto lokasih pengusuran daerah Stasiun Andir Bandung |
1. Tentang kepemilikan tanah.
Y: Pak, kan kata bapak, PT KAI itu gak punya legal kepemilikan tanah yang baru-baru ini digusur.
W: Iya.
Y: Itu Bapak punya statemen kayak gitu, buktinya apa?
W: Kalo betul PT KAI punya, itu simpel jawabannya, PT KAI mungkin akan membawa ke meja hijau. Seperti itu. Supaya ada pembuktian.
Y: Tapi Bapak sempet tantang, istilah kasarnya, tantang mereka buat, "Ayo kita ke pengadilan!", sempet gitu gak?
W: Seharusnya itu pihak PT KAI yang mengklaim. Itu seperti itu. Seharusnya PT KAI. Bukan kita. Yang mengklaim itu yang harus ke meja hijau. Tapi menurut saya itu.
Y: Sejauh ini, PT KAI gak ada tindakan itu, tiba-tiba turun aparat aja tanpa surat pemberitahuan, gitu?
W: Oh iya seperti itu. Dan kalo tidak salah juga pernah BPN yang datang ke sini untuk mengukur, dengan beberapa karyawan PT KAI, terus ditanyakan oleh BPN. Dan sempet beberapa tokoh masyarakat juga menanyakan, "Pengukuran apa?" Dan kalo ini bener PT KAI yang mau mengukur, titik nolnya di mana? Kan harus jelas. Tapi tiba-tiba setelah, karena oleh warga ditolak, karena tidak tau titik nolnya, akhirnya BPN pergi. Dan tidak lama kemudian, setelah itu, sekitar satu minggu atau tiga harilah, pihak BPN memberikan koresponden surat kepada warga. Itu ada buktinya, bahwa PT KAI akan mengajukan sertifikat. Itu, yang saya tau. Karena, sekarang juga masih ada dokumen dari BPN-nya.
Y: Artinya itu menunjukkan bahwa PT KAI belum sah..
W: Belum mempunyai, belum sah.
Y: Siap, siap.
2. Tentang kronologi singkat saat penggusuran terjadi.
Y: Pak Rosyad, (ada suara yang meralat nama, bilang "Pak Rosyid"), Pak Rosyid coba tolong ceritain gimana kronologis pas, ee, pas penggusuran itu terjadi. Jam berapa, gimana situasinya. Secara singkat aja.
W: Secara singkat, ketika itu, saya dan seluruh warga tidak tahu bahwa itu ada eksekusi. Kirain ada pengepungan teroris. Karena begitu banyak. Ya warga tidak menyadari bahwa itu akan eksekusi. Tidak. Karena itu banyak sekali. Kirain teh mau kepung teroris.
Y: Kira-kira dari unsur mana aja, Pak, dari unsur [yang] banyak itu? Dari TNI kah, polri kah, atau apa kah?
W: Seluruh aparat ada. Seluruh. Dari TNI, polri, satpol PP, ada. Ada semua.
Y: Kira-kira kalo dijumlah berapa, Pak?
W: Kurang lebih, kalo menurut informasi, ada 1600 di dalam. Dan belum yang di luar.
Y: Menghadapi berapa warga?
W: 63 KK.
Y: 63 KK berarti kalo dikalkulasikan kali tiga, misalkan, ya, berarti 180-an orang, berarti ya?
W: Iya betul. Seperti itu. Tapi reaksi dari warga itu tidak melawan. Cukup mundur.
Y: Itu jam berapa, Pak?
W: Jaam.. sekitar jam sembilan.
Y: Sembilan pagi?
W: Sembilan pagi.
Y: Oh, orang-orang lagi sibuk di luar.
W: Lagi aktif semua, pokoknya. Ada yang sekolah, ada yang masak, ada yang lagi goreng bala-bala. Begitu, emang seperti itu. Tiba-tiba ada banyak petugas. Kirain mau nangkap teroris, ternyata kita kadang-adang. Wah, ini teroris nih. Tiarap aja dulu. Ternyata keluarlah beko.
Y: Terus sikap Bapak dan rakyat sini, warga sini, gimana?
w: Oh nyamperin ke sana, ke para petugas. Dan minta waktu untuk mengeluarkan barang tersebut. Ya, barangkali bisa untuk mediasi.
Y: Bapak minta waktu sebentar buat evakuasi barang-barang yang...
W: Barang-barang supaya dikeluarkan.
Y: Tapi jawaban dari aparat gimana, eksekutor?
W: tetap mundur, katanya gitu. Jadi sama sekali tidak dikasih waktu. Akhirnya ya..
Y: Barang-barang Bapak dan warga lainnya..
W: Dibawa, dieksekusi. Langsung dibawa ke Sukabumi, Jalan Sukabumi. Dibawa semuanya ke sana. Cuman ada beberapa warga yang emang bisa menyelamatkan barang-barangnya karena belum, karena jajarannya panjang, mereka sempet dulu mengeluarkan, tapi sebagian juga ada yang terbakar. Karena ketika eksekusi, itu sempet nyala, nyala listrik juga waktu eksekusi. Sebentar cuman nyalanya. Jelegur we kaluar seuneu. Reuwas saya ge. Sugan teh aya naon. Itu sempet nyala sebentar. Gitu.
3. Tentang gejala stres yang dialami warga.
Y: Pak, kabarnya ada warga yang tingkat stresnya udah tinggi. Itu bener gak, Pak?
W: Betul.
Y: Contoh konkretnya gimana?
W: Yang pertama, mungkin, karena mereka, satu, tidak ada yang tersisa barang-barangnya.
Y: Contoh konkret mereka, indikator tingkat stres mereka tinggi itu, mereka pernah menyaksikan sendiri gak?
W: Menyaksikan. Kadang-kadang, waktu ada tenda, dia mau mandi, malah diliat aja embernya, mandi enggak. (Ada suara, "Suka aneh, ya, Pak.) Pak siapa, mas.. Pak Parno kalo gak salah. Iya. Koteu, teu mandi, mandi (mungkin meniru ucapan saat melihat kejadian Pak Parno) kalah ninggalikeun emberna. Kan bingung. Ges dibawa caina mah.
Y: Itu hanya menimpa pak itu doang atau banyak...
W: Banyak. Iya. Cuma yang diperhatiin sama saya itu, yang kelihatan sama saya. Stres. Stres. Saya kan bilang di media bahwa warga RT 03 RW 02 itu, loh ini stres. Bahkan saya memohon, minta dokter ahli jiwa. Iya. Warga ada yang sakit jiwa, kata saya kan gitu. Sieun gelo atuh, A. Nya reuwas abdi ge ari kitu mah, ari warga abi jadi kudu garelo mah. Kitu.
Y: Jadi ini, jadi fenomena umum gitulah ya, tidak hanya satu.
W: Iya.
4. Tentang riwayat singkat warga mendiami lokasi tersebut.
Y: Bapak ini generasi ke berapa?
W: Saya generasi ketiga. Umur saya 51.
Y: Tadi Bapak sempet sebut ada, ini dari tahun '47 itu si...
W: Pak Toto. Lahirnya tahun '47. Sudah ada di statsion. Iya itu juga generasi ketiga. Dulu mah da bukan PJKA. SS, jadi station spoor gitu.
Y: Jadi kalau diperkirakan, warga [digusur] sini tuh, udah dari tahun berapa? Kalo Bapak generasi ketiga, berarti dari sekitar tahun berapa?
W: Kalo ini, tahun '95-anlah.
Y: Enggak, yang bermukim di sini, dari tahun berapa.
W: Wah, udah lama atuh, tinggal ngitung we atuh da barisa ngitung.
Y: Hahahaha. '47 generasi katilu berarti nya?
: Ya tinggal ngitung we ku sorangan da barisa ngitung. Kalieur-lieur. Da moal aya nu mere duit atuh.
Y: Siap, siap. (setelah sebelumnya tertawa).
5. Tentang dasar warga mendiami tempat yang kini digusur.
Y: Pak, dasar Bapak dan warga mendiami lokasi ini apa, Pak?
W: Karena itu ada izin dari pemda.
Y: Tahu berapa itu, Pak?
W: Itu kalo diliat karena seluruh dokumen itu dikumpulkan di koordinator. Ada orang-orang yang pegang suratnya. Kalo tahunnya saya gak bisa lihat. Tapi kalo pengen jelas, bisa difotokopikan oleh saya dan diperlihatkan.
Y: Kabarnya, warga sini dapet surat izin itu ngeluarin uang juga ya, Pak?
W: Ya, kita beli bangunannya. Beli itu! Iya.
Y: Dan bener Bapak dan warga yang lain bayar PBB juga, kan?
W: Oh bisa diperlihatkan. Fotokopinya ada, yang aslinya ada.
6. Tentang rusun dan bantuan yang telah diterima warga.
Y: Menurut Bapak, apakah lokasi rusun layak untuk tempat tinggal warga?
W: Kalo menurut saya. Emang dikatakan layak juga bisa. Cuma yang tidak layak itu, satu, tidak bisa dipakai usaha. Untuk dibuka perekonomian, itu agak sulit, kalo menurut saya. Karena mereka adalah kaum pedagang yang harus beradaptasi di lingkungan. Sedangkan lingkungan itu sudah dipegang oleh para pemukim yang pertama, yang sudah dua tahun. Sekarang mau jualan apa? Karena mereka juga sebagian sudah dagang.
Y: Kendalanya itu?
W: Iya. Terus, tidak layaknya kenapa? Karena lebih baik di rusunawa daripada tinggal di tenda, meskipun bayar. Tujuannya ya supaya mereka ini...
Y: Kendala-kendala saat ini tinggal di rusun, apa, Pak? Itu kan udah jelas positifnya ya, daripada tinggal di tenda mending tinggal di rusun. Tapi kendala-kendalanya apa? Misal, kata Bapak tadi kan, warga belum punya pendapatan.. mesti bayar, walaupun cuma seratus lima puluh
W: Oh iya, jelas... Sekarang harus bayar dari mana, kalo mereka tidak berdagang atau berjualan? Harus makan dari mana mereka, karena tidak ada penghasilan?
Y: Sejauh ini warga yang digusur ini dapet sandang dari mana?
W: Kebetulan, karena ada dari pihak-pihak mahasiswa-mahasiswi, juga dari orang-orang yang peduli kepada warga. Sementara ini ya alhamdulillah ada. Tapi kan kalo terus menerus sampai begini, saya rasa, mungkin, bosen yang ngasihnya juga.
Y: Kalo dari pemerintah, upaya apa yang sudah mereka lakukan? Tanggung jawab apa soal sandang dan pangan?
W: Hanya satu kali dari dinsos. Yaitu pengiriman sembako berupa beras, Indomie, sarden, juga ada... Ya seperti itu. Terus obat-obatan dari Pak Camat.
Y: Baru satu kali itu ya, Pak?
W: Satu kali, waktu kejadian.
Y: Sesudah dua puluh hari ini, baru satu kali?
W: Iya.
Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi (SORAK) Bandung Jawa barat
Posted by: Unknown Posted date: 08:19 / comment : 0 BeritaNews, Demo, Nasional, papua pos, Suara Mahasiswa, suarapapua
![]() |
foto waktu dan tempat kegiatan aksi sorak |
Yoga ZaraAndritra
HIMBAUN DARI BADAN PENGURUS ALIANSI MAHASISWA PAPUA KOTA BANDUNG KEPADA MAHASISWA PAPUA BANDUNG JAWA BARAT
Posted by: Unknown Posted date: 09:22 / comment : 0 AMP, Nasional, Suara Mahasiswa, suarapapua
![]() |
foto kekerasan aparat terhadap mahasiswa papua |
- Popular Post
- Video
- Category
PelĂculas populares
-
GUBERNUR PAPUA LUKAS ENEMBE JAYAPURA – Kepada wartawan di Jakarta usai kepulangannya dari Amerika, Gubernur Papua Lukas Enembe menj...
-
Luhut Panjaitan blusukan ke TPS. ©2015 merdeka.com/faiq hidayat Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keaman...
-
Pertemuan Melanesia Spearhead Grup (MSG) beberapa waktu lalu menerima kehadiran Indonesia sebagai anggota. Pada saat yang sama Kelompok Pe...
-
Buchtar Tabuni usai menjalani persidangan tuduhan makar beberapa tahun lalu – Jubi/Mawel Jayapura, Jubi – Ketua Ketua Parlemen N...
-
Add ca Septi Meidogda (kedua kiri) dan Zeth Wenda (tengah) ketika memberikan keterangan pers (Foto: Lincold Alvi/SP) ptio...
-
Foto aparat TNI ada propokator Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan geram mendapati fakta ada an...
-
SEKJEN AMP KOMITE KOTA BANDUNG MITON JIGIBALOM Bandung 27 - 05-2016 .CHEKO PAPUA . Sekjen Aliansi Mahasiswa Papua komite kota bandun...
-
Ilustrasi – IST Sorong, Jubi – Razia yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Raja Ampat...