Slider[Style1]

Suara West Papua

Internasional

Polhukam

Suara Mahasiswa

Opini

TB Alim Kompromi Bandung Jawa barat Kampanyekan Pembebasan west Papua

Chandra TB Alim Kompromi berdeklamasi di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Rabu (7/12)  malam
Cheko papua. Pembebasan Bandung, 8 Desember 2016 - Diawali dengan menyanyikan lagu Aku Papua karya Edo Kondologit, TB (Tim Berlawan) Alim Kompromi memulai pertunjukkannya di acara penutupan Pekan Literasi Kebangsaan, di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Rabu (7/12) malam. Setelah lagu selesai didendangkan, terdengar suara “wa…wa…wa..”. Chandra, salah satu personil dari TB Alim Kompromi, sambil menari menggunakan pakaian adat West Papua, tangan bergoyang dan kaki yang melangkah senada dengan bunyi gendang yang ditabuh, memasuki panggung pertunjukkan. Ia kemudian membacakan puisi yang berjudul Percakapan Mimpi dengan Karma.

Puisi Percakapan Mimpi dengan Karma menggambarkan perjuangan Filep Karma dan Rakyat West Papua untuk lepas dari belenggu penjajahan Indonesia.

“Papua, 6 Desember itu/sekumpulan pasukan tentara Indonesia datang/dengan laga yang tak lagi bersahaja/membubarkan pengibaran Bintang Kejora/satu alasan yang mungkin kita bisa terima/juga tidak, aku disuruh tunduk pada tirani,” demikian sepenggal bait yang dibacakan Chandra, mengabarkan kepada siapa pun bahwa selama ini di West Papua telah terjadi penjajahan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.


Suasana kelam tergambar dari raut wajah puluhan pasang mata yang menyaksikan pertunjukan tersebut. Sembari membacakan puisi, TB Alim Kompromi juga menampilkan slide show yang berisikan tragedi-tragedi penangkapan, penyiksaan, dan pembunuhan yang telah dilakukan oleh tentara dan polisi Indonesia.

Dari Rakyat Indonesia untuk West PapuaSelain bermusik dan berdeklamasi, TB Alim Kompromi juga menampilkan aksi teatrikal yang dilakukan oleh Eko Mambor. Aksinya yang total menambah kelam suasana pertunjukan tadi malam.

Chandra mengemukakan, TB Alim Kompromi adalah sayap Komite Kebudayaan Rakyat Aliansi Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi (SORAK) yang akan terus berjuang menyuarakan perlawanan terhadap ketidakadilan.

“TB Alim Kompromi adalah sayap Komite Kebudayaan Rakyat Aliansi Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi Bandung—yang kemungkinan keberadaan namanya bisa berganti-ganti. Kalau kata Wiliam Shakespeare, apalah artinya sebuah nama. Namanya bisa berganti kalau tiba-tiba kita pentas lagi. Terus kalau ada salah satu anggota yang mengusulkan nama lain, silahkan diubah. Yang terpenting adalah tauhid perlawanannya tidak luntur atau dibungkam,” kata Chandra

Chandra juga mengungkapkan bahwa dengan mengangkat tema Papua, TBAlim Kompromi ingin mengabarkan penjajahan yang dilakukan oleh Kolonial Indonesia terhadap West Papua. Dan sebagai Rakyat Indonesia yang beradab, sudah semestinya kita tidak boleh diam melihat apa yang selama ini terjadi di tanah Papua.

“Sebagai seorang manusia yang menyadari bagaimana semestinya akal sehat difungsikan, jika, misal, melihat manusia ditembaki badannya, diseret kepalanya di aspal, diburaikan ususnya oleh orang Indonesia, masih mau diam melihat hal itu? Kekayaan alamnya hanya dijadikan sarapan empuk buat investor, kapitalis, dan birokrat. Sementara orang Papuanya sendiri hanya dilibatkan sebagai mangsa yang siap disantap nyawanya. Maka, di tengah bungkamnya orang-orang yang mendaku dirinya sebagai seorang aktivis, seniman, sastrawan, dan sejumlah predikat lainnya melihat kondisi itu, kami ingin mengangkat tema Papua sebagai bentuk dukungan SORAK terhadap self-determination untuk bangsa West Papua,” ujar Chandra.

            Chandra melanjutkan, “Satunya-satunya cara bersolidaritas dengan mereka adalah ikut satu barisan bersama kawan-kawan Papua. Bukan menjauhinya. Berjuang itu tidak tersekat teritori dan identitas, mereka adalah sama dengan kita, manusia! Siapa lagi yang akan mengangkat derajat manusia di hadapan todongan senjata selain manusia itu sendiri,” ucap Chandra

Seni sebagai alat perjuanganKomite Kebudayaan Rakyat Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi (SORAK) mengedepankan seni yang tidak hanya menghadirkan kesenian-kesenian elitis, tetapi lebih dari itu, berpijak pada prinsip demokratik, cita-cita luhur sosialisme.

“Kami sedang belajar, bagaimana antara konstruksi seni bisa tinggi secara kualitas maupun gagasan meluas. Seni adalah senjata perlawanan juga. Bersolidaritas pada bangsa Papua lewat seni hanya bagian kecil dari agenda perjuangan. Ada yang lebih besar dari itu. Perlawanan tidak bisa dengan cara-cara berdamai, perlawanan mesti dihadapkan dan berani berkonfrontasi, tidak kompromis,” tandas pemuda berambut gondrong yang juga merupakan ketua Komite Kebudayaan Rakyat SORAK itu.

berikut foto-foto kampannye papua merdeka dengan cara pameran budaya dan puisi;


   






editor    : cheko papua



Mahasiswa Papua Kecam Praktik Militerisme

foto masa aksui aliansi mahasiswa papua



Rimanews - bandung jawa barat. 01/12/2016 Aliansi Mahasiswa Papua (KK-AMP) Komite Kota Jakarta mengecam keras praktik militerisme terhadap rakyat Papua Barat.
Disebutkan Ketua Pengurus KK-AMP Jakarta Frans Nawipa, militerisme itu adalah pandangan dan cara yang digunakan oleh individu maupun institusi untuk mempertahankan dan merebut kekuasaan dengan jalan kekerasan.


Selanjutnya, kata Frans, praktik militerisme yang terakhir terjadi pada tahun 2015 pembubaran pasca aksi mahasiswa Papua yang tergabung
dalam gerakan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Jakarta 1 Desember 2015, sekaligus penangkapan 306 Mahasiswa Papua oleh Kapolda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat.
"Jadi militerisme itu juga bisa berarti tindakan represif, arogan dan atau reaksioner dalam menyikapi dan menyelesaikan sebuah persoalan," tegas Frans saat diskusi bertema 'Represi Militerisme lndonesia terhadap Rakyat Papua' di Gedung YLBHI Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Lebih lanjut, Frans menceritakan sejarah gelap militerisme di Tanah Papua. Dimulai dari tanggal 19 Desember 1961 yang biasa disebut peringatan Tri Komando Rakyat (Trikora).
Kala itu, walaupun Papua Barat telah mendeklarasikan diri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat pada 1 Desember 1961, tetapi kemerdekaan itu hanya berumur 19 hari, karena tanggal 19 Desember 1961 Presiden Soekarno mengeluarkan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta.
"Realisasi dari isi Trikora ini, maka Presiden Soekarno sebagai Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat mengeluarkan Keputusan Presiden No.1 Tahun 1962 yang memerintahkan kepada Panglima Komando Mandala, Mayor Jendral Soeharto untuk melakukan Operasi Militer ke wilayah Irian Barat untuk merebut wilayah itu dari tangan Belanda. Melalui operasi ini wilayah Papua Barat diduduki, dan dicurigai banyak orang Papua yang telah dibantai pada waktu itu," beber dia.

Dan yang terakhir pada tanggal 19 Desember 2015, AMP dalam menyikapi momen Trikora itu, lagi-lagi secara tiba-tiba dibubarkan secara paksa dan menangkap 23 massa aksi yang tergabung dalam Gerakan AMP.
Selain itu, lanjut Frans, tindakan militerisme yang selalu digunakan oleh lndonesia dan Corporasi (perusahaan asing-Freeport dkk) dalam menangani berbagai persoalan di Papua menunjukkan wajah sesungguhnya dari Indonesia yang represif, arogan dan reaksioner.
"Maka penting perlawan terhadap militerisme dilakukan oleh rakyat Papua yang menghendaki terciptanya demokratisasi di Tanah Papua. Karena selama militerisme masih dipraktekan di Tanah Papua selama itu juga demokratisasi di Tanah Papua tidak akan pernah terwujud. Justru yang akan tercipta adalah kekerasan demi kekerasan yang akan terus melahirkan pelanggaran HAM dan ketidakadilan," pungkasnya.

Jubir KNPB Wilayah Nabire Dibebaskan Tanpa Syarat

Deserius Goo, juru bicara KNPB Wilayah Nabire
. (Foto: Stevanus Yogi/SP)
NABIRE, SUARAPAPUA.com — Setelah ditahan selama tujuh hari, Deserius Goo, juru bicara Komite Nasional Papua Barat (Jubir KNPB) wilayah Nabire, akhirnya dibebaskan Senin (18/7/2016) Pukul 15.00 WIT.
Usai dibebaskan dari tahanan Polres Nabire, Deserius Goo kepada wartawan, menjelaskan, pihak penyidik tak punya bukti untuk memprosesnya lebih lanjut.
“Tadi saya dikeluarkan begitu saja. Saya tahu, itu karena saya tidak melakukan kesalahan apapun saat saya ditangkap,” ujarnya.
Dikabarkan sebelumnya oleh media ini, Deserius Goo ditangkap aparat kepolisian dari Polres Nabire, Selasa (12/7/2016) siang, di salah satu toko percetakan yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa, Nabire, Papua, saat hendak mengambil spanduk persiapan kegiatan aksi demo damai serentak di seluruh Papua dalam rangka mendukung United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menjadi anggota tetap di Melanesia Spearhead Group (MSG) pada 13 dan 14 Juli 2016.
Selain tidak cukup bukti, penyidik juga tidak menemukan kesalahan atas penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian pada pekan lalu.
Meski demikian, kata Dego, selama ada dalam terali besi, dua kali ditawarkan membuat surat pernyataan agar bisa bebas. Tawaran itu ia tolak dan minta dibebaskan tanpa syarat.
“Dua kali saya ditawarkan untuk bikin surat pernyataan sendiri yang bunyinya tidak akan lagi terlibat dalam setiap aktivitas KNPB, tidak lagi tampil di muka umum untuk tuntut Referendum. Tetapi saya tolak,” ujar Dego.
Ia menjelaskan, tawaran pertama terjadi pada Jumat (15/7/2016) sekitar Pukul 18.30 WIT, dan yang kedua hari ini (18/7/2016), Pukul 11.00 WIT.
Sebelum ada surat pernyataan itu, ia mengaku telah mendesak agar dikeluarkan Surat Perintah Penahanan (SPP). Permintaan tersebut tak digubris.
“Waktu ditahan, dari awal saya minta terbitkan SPP biar diproses lebih lanjut. Tetapi aparat tidak terbitkan sampai saya keluar tadi,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Dego, selama mendekam di tahanan dia dibiarkan begitu saja tanpa ada proses hukum sesuai Undang-Undang dan prinsip Kepolisian Republik Indonesia.
“Waktu dalam penjara saya minta untuk diproses sesuai UU Kepolisian, tetapi mereka biarkan saya terlantar begitu saja.”
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Mary Monireng

MALAM INI ASRAMA MAHASISWA PAPUA KAMASAN 1 JOGYAKARTA DI SERANG GAS AIR MATA OLEH POLISI INDONESIA

Asrama papua Yogya
UPDATE DARURAT DEMOKRASI
Jokyakarta 15 juli 2016 CHEKO PAPUA. pukul 19.25 Asrama Mahasiswa Papua Kamasan Yogyakarta diserang gas air mata dan keluarkan tembakan oleh aparat Polisi  Indonesi. para kepolisian Yogyakarta mulai megepung asrama dari kemaring pagi hingga malam ini para kepolisian arahkan mobil waterkeneng gas air mata dan menembak ke arah asrama mahasiswa papua kamasan 1 jogya , menurut informasi yang kami dapat lewat telvon seluler kamasan di penuhi para polisi , intel dan ormas hingga pada saat malam ini ,kami juga terima info dari solidarita agar hubunggi no wakapolda agar bisah bertanggung jawab atas persoalan polisi dan para mahasiswa papua berikut permohonan afokasinya .

Kirim sms ke Wakapolda DIY : 089699008787 Untuk meminta hentikan kekerasan terhadap mahasiswa Papua di Yogjakarta. 
Biro organisasi Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bandung Jawa barat Komdang Ferry Cheko Kogoya memohon kepada kawan-kawan solidaritas mahasiswa dan LBH kota Yokyakarta agar bisah hubungan kerja sama untuk membatu kawan-kawan kami yang ada masalah di asrama kamasan jogyakarta , saya sangat berharap juga kawan-kawan LBH dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur agar dapat membantu kami mahasiswa papua yang ada masalah di jogyakarta, Tambahan dari ferry , tindakan kepolisian ini sudah melanggar UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 1999TENTANG HAK ASASI MANUSIA dan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 9TAHUN 1998TENTANGKEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM.
Prinsip-prinsip yang tertuang didalam UUD 45 setelah perubahan telah menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia setelah India dan Amerika Serikat. Walaupun masih terdapat banyak kelemahan, Indonesia telah tergolong sebagai negara yang demokratis dalam arti kata yang sebenarnya.
Pasal 1 UUD 45 menegaskan Indonesia adalah negara demokrasi konstitusional dan negara hukum, prinsip-prinsip yang sebenarnya telah cukup kuat untuk menegakkan negara demokrasi dimana mekanisme mayoritas dan minoritas dalam pengambilan keputusan dilaksanakan seiring dengan penghargaan pada prinsip penghargaan hak-hak asasi manusia. Dengan perkataan lain, demokrasi (kedaulatan rakyat) berjalan seiring dengan nomokrasi (supremasi hukum). Tetapi dalam kenyataannya masih terdapat banyak kelemahan dan ketidak-taatan kepada prinsip pokok tersebut. Masih terbentuk dan terdapat berbagai peraturan perundangan, termasuk peraturan daerah (perda) yang tidak sesuai dengan UUD 45. Demikian pula belum ada mekanisme yang efektif untuk mencegah terbentuknya dan untuk mengoreksi peraturan perundangan yang tidak sesuai dan/atau menyimpang dari konstitusi. 

 Begitu Banyak Gerakan Solidaritas Dari Berbagai Kalangan Yang Mencoba Untuk Mengantarkan Logistik (Konsumsi) Untuk Mahasiswa Papua dan Kawan" Pro Demokrasi Yang Masih Terkepung di Asrama Kamasan I Yogyakarta, Namun Semua Upaya Itu Dihalangi dan Bahkan Logistik Yang Dibawa Oleh Solidaritas Prodem dan Warga Tahan Oleh Aparat Kepolisian D I Yogyakarta.
Hal seperti ini sangat aneh kawan-kawan solidaritas yang igin memberikan bantuan logistik kepada kawan-kawan kami di hadang POLISI hal-hal seperti ini sudah tidak berkemanusiawi.saya harap kami tetap solit dan menjaga tali solidaritas kami bersama kawan-kawan kami mahasiswa luar papua kita tetap ada pada posi kebenarang . Kapolda segerah bertangung jawab dan segerah bebaskan kawa-kawan kami tampa syarat apapun. tegas ferry cheko kogoya.ketika di tannya cheko papua.

Juru bicara KNPB Pusat Bazoka Logo Ia Bekata Silahkan Kelompok Anti KNPB, Itu Hak Politik Mereka

JURU BICARA KNPB PUSAT DI TENGAH
BASOKA LOGO BERSAMA RAKYAT PAPUA
Bazoka Logo (tengah), juru bicara KNPB (Jubi/ZA)Jayapura, Jubi – KNPB menganggap kemunculan kelompok-kelompok anti KNPB di Jayapura sebagai bagian dari hak politik mereka, asalkan tidak membuat konflik dan kekerasan.

“Terserah, silahkan. Itu hak politik mereka, asal tidak mengacau, melakukan sesuatu dengan sadar, jangan bertindak kekerasan, dan jangan buat konflik,” ujarnya.


Menanggapi beberapa kelompok yang mendeklarasikan diri anti KNPB dan pro NKRI, Bazoka Logo, Juru Bicara KNPB Pusat, mengatakan di sela-sela jumpa pers di Museum Expo, Waena, Rabu (25/5/2016) bahwa dirinya tidak khawatir.

Namun Bazoka heran karena mereka tidak melakukan aktivitas terbuka seperti yang KNPB lakukan. “Cara mereka itu kucing-kucingan, sayangnya mereka tidak bisa turun terbuka seperti kami. Jangan-jangan yang tahu hanya TNI/Polri saja.”

Beberapa minggu lalu, Salmon Walilo, dari Barisan Merah Putih (BMP) menyebutkan bahwa KNPB adalah kelompok liar dan meresahkan masyarakat.

Menurut Salmon, mereka menginginkan ketenangan dan kedamaian serta pembangunan sampai ke kampung-kampung, untuk itu mereka meminta aparat kepolisian menindak KNPB.

Menanggapi Salmon, Bazoka justru menganggap pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas kesalahpahaman rakyat Indonesia yang ada di Papua terkait perjuangan Papua Merdeka.

“Mereka sungguhnya adalah korban politik, penipuan, dari ketidaktahuan. Justru pembangunan bisa terjadi karena ada suara Papua Merdeka. Hampir setengah abad ini jika tidak teriak Papua Merdeka, tidak akan ada pembangunan.”

Ketika ada suara Papua Merdeka, ada tanggapan dan sorotan internasional, ada LSM-LSM yang ikut mengadvokasi, maka jadi ada pembangunan, ujar Bazoka.

“Namun pembangunan itu lah juga yang mengelabui segala jenis pemusnahan di tanah ini,” tandasnya.

Dia menyatakan bila hak penentuan nasib sendiri berhasil dimenangkan, sikap politik orang-orang seperti pendukung BPM yang pro NKRI, adalah juga hak politik yang tidak bisa dibatasi.

“Mereka punya hak memilih, satu orang satu suara, dijamin dalam hukum internasional, dan kami menghargai itu,” ujar Bazoka.

Ketika ditanya bagaimana jika kelompok-kelompok tersebut juga turun pada tanggal 31 Mei, di saat KNPB akan kembali menggelar aksi, dia tegaskan: “Kalau iya, berarti ada motivasi, ada rencana sesuatu, kami curiga dibalik ini ada siapa?”

“Tetapi sekali lagi, kami tidak akan terpancing.” tutup Bazoka.(*)
sumber : 

Persipura Target Menang, Bali United Pembinaan Usia Muda

Pelatih kepala Persipura Jayapura, Jafri Sastra saat memantau latihan yang dilakukan anak asuhnya di Stadion Madala Jayapura, Sabtu (7/5/2016) – Jubi/Roy Ratumakin.
Jayapura, Jubi – Bertandang ke markas Mutiara Hitam Persipura Jayapura, Bali United tidak mematok kemenangan timnya atas penguasa panggung sepakbola Indonesia ini. Hal ini disampaikan oleh pelatih kepala Bali United, Indra Sjafri.
“Kami masih fokus untuk pembinaan pemain muda. Target kami bukan saat ini tetapi empat sampai lima tahun kedepan karena kami memiliki pemain-pemain muda,” katanya menjawab pertanyaa wartawan terkait target timnya saat konfrensi pers di Stadion Mandala Jayapura, Sabtu (7/5/2016).
Untuk itu, pada pertandingan lanjutan kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 melawan tuan rumah Persipura Jayapura pada Minggu (8/5/2016) nanti dirinya lebih memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda.


“Saya juga sudah sampaikan kepada anak-anak bahwa jangan terlalu khawatir dengan pemain-pemain Persipura yang bertabur bintang. Kita enjoy saja pada pertandingan nanti,” ujarnya.
Kapten Tim Bali United, Fadil Sausul mengaku dirinya dan seluruh tim sudah siap bertanding melawan Persipura.
“Kami sudah siap dan akan memberikan yang terbaik pada laga nanti,” katanya singkat.
Di pihak tuan rumah, mentor Persipura Jayapura, Jafri Sastra mengaku siap dengan laga kedua timnya menjamu Bali United. Hasil draw melawan Persija Jakarta pada laga pembuka pekan lalu sudah dilupakan dirinya dan anak asuhnya.
“Evaluasi sudah kami lakukan sejak laga perdana. Dari evaluasi tersebut semuanya sudah berjalan lancar dan menuju pada pemantapan akhir. Saya yakin dan percaya bahwa anak-anak akan tampil lebih baik lagi,” katanya menjawab pertanyaan Jubi tentang hasil evaluasi timnya.
Pada laga melawan Bali United, defender Bio Paulin harus menepi untuk beberapa pertandingan karena sang pemain mengalami cidera pada telapak kaki.
“Yah, Bio harus menepi. Saat ini, selain Bio ada Boaz namun hanya hamstring. Dia (Boaz-red) mengeluh hamstring sesaat setelah melawan Persija. Namun untuk laga besok kami sudah tidak khawatir karena Boaz sudah bsia diturunkan,” ujarnya.
Ditempat yang sama penjaga gawang Persipura Jayapura, Yoo Jae Hoon mengaku sudah tidak sabar menghadapi mantan timnya tersebut.
“Saya sudah tidak sabar menunggu laga nanti. Walaupun melawan mantan tim saya,  saya harus professional. Kemenangan merupakan target kami, karena pada laga perdana kami hanya meraih satu poin,” katanya.
Persipura saat ini berada pada posisi 12 di klasemen sementara dengan mengumpulkan satu poin, kemasukan satu gol dan memasukan satu gol. Sedangkan Bali United berada di posisi tujuh klasemen dengan mengumpulkan satu poin, kemasukan satu gol dan memasukan satu gol. (*)

KEDATANGAN RAMOS HORTA DI PAPUA. RAMOS HORTA JUGA MANTAN AKTIVIS DAN PERNAH MERASAHKAN PENJAJAHAN SERTA BAGAIMANA KEJAMNYA NKRI TERHADAP RAKYAT TIMUR LESTE WAKTU ITU.

Foto Ramos Horta Dan Gubernur Papua Lukas Enembe Bersama Kabinet Kerja Lain
Ramos Horta merupakan utusan khusus PBB sehingga moment ini dia manfaatkan betul untuk balas dendam dan kuras NKRI dengan isu papua merdeka. Jika NKRI tidak penuhi permintaannya maka di kuatirkan Ramos Horta bisa lapor kejadian yg sebenarnya terjadi d papua kepada PBB. Isu papua sedang di manfaatkan oleh Ramos sehingga statemen2 yang keluar di media itu hanya propaganda yg d bangun oleh Ramos horta dan media NKRI jd jgn mudah percaya.
Ada pernyataan Ramos Horta yang keluar di media lokal di papua beberapa waktu lalu saat bertemu gubernur papua di antaranya ;

1. Papua di bangun dengan pendidikan. 

2. Jangan ada pertumpahan darah/pembunuhan.

Kedua hal ini sudah menunjukkan bahwa papua tetap akan merdeka tetapi peningkatan SDM penting untuk kembali kelola SDA setelah Merdeka. Agar tidak terkesan terjadi di Timur Leste yaitu setelah merdeka dikuasai oleh Inggris, hal itu terjadi karena kurangnya SDM timur leste.

Dengan demikian simpulan saya bahwa Ramos Horta sebagai mantan aktivis dan kaum terjajah paham betul situasi yg terjadi di papua dan pada prinsipnya mendukung kemerdekaan papua lepas dari NKRI.

Himbauannya kepada pemerintah daerah provinsi papua harus dan wajib memperhatikan nasip dan kehidupan orang asli papua dari dua aspek di atas. Agar tidak terkesan terjadi dan yang di alami oleh rakyat timur leste.

Ramos Horta lebih baik jujur, jujur tu sakit k...
Orang Papus dulu boleh bisa ditipu dan dimanipulasi tp sekarang sulit, pemerintah NKRI sudah kehilangan akal dan kepercayaan oleh rakyat Papua sehingga mendatangkan orang luar tp sudah terlambat.

Penyelesaian kasus HAM Papua oleh Menkopolhukam dan Pekerja HAM Papua jadi pertanyaan...?

Siapa yang diadili dan nnt siapa yg menghukum...?
Pencuri mau mengakui perbuatannya lalu menghukum dirinya, sepertinya tidak logis...

Yang kedua, jika terjadi pembunuhan terhadap orang asli papua berarti akan mengurangi populasi penduduk asli papua. Dan ketika merdeka siapa yang akan menikmati hasil kemerdekaan itu sendiri.
Hikmahnya yang bisa diambil oleh rakyat papua adalah Ramos Horta bisa datang ke papua itu berarti ada masalah dan Ramos di undang oleh Menkopolhukam LBP agar dalam kunjungan dan laporan di media untuk memberikan pencerahan kepada rakyat papua bahwa papua tetap dalam bingkai NKRI dan Timur leste tidak mendukung kemerdekaan papua. Hal itu hanyalah manuver politik saja dan tidak akan mengurangi semangat juang rakyat papua untuk memisahkan diri. Rakyat papua tidak mengharapkan kemerdekaan papua dari limur leste juga kalau tidak mendukung Kemerdekaan atas papua.
Sumber :Ellam Agamua Meke
SALJU FWP. GB

KNPB MENEKAN P POLDA PAPUA SEGERA BENAHI KEKURANGAN TANGGAL 2 MEI 2016 KEMARIN

Pengurus KNPB Papua Barat Onsu ogia uaga
HIMBAUAN UNTUK POLDA PAPUA SEGERA BENAHI KEKURANGAN TANGGAL 2 MEI 2016 KEMARIN
Polda Papua terima kasih sudah dengar dan turuti seruan kami Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (-BPP_KNPB) terima kasih banyak.

Hanya satu hal yang polda papua tidak penuhi sesui dengan himbauan KNPB yakni: Belum kosongkan Penjara-penjara dan sel tahanan seluruh Polres di Papua. Akhirnya Rakyat Papua dan Aktivis Papua yang ko tangkap tanggal 2 Mei 2016 itu harus pulang kembali ke rumah mereka. seharusnya tidak boleh terjadi, harus tahan mereka dan proses hukum.

Jadi Aksi demo KNPB berikutnya Polda dan Polresta segera kosongkan penjara dan tahanan di seluruh tanah Papua, sorong sampai merauke. Sebab aktivis KNPB dan rakyat Papua tidak akan kembali ke rumah.

Kemudian satu hal kami Ingatkan agar harus dipenuhi dalam waktu dekat ini karena tanggal 2 kemarin itu masih banyak kekurangan seperti: mobil Tahanan, mobil Dalmas Milik Polresta dan polda Papua kurang.

Mobil Dalmas kurang akibatnya masa aksi yang ko tangkap seharunya naik mobil tahanan ko naikan ke truk biasa milik rakyat yang cari makan, itu kelihatan tidak baik. karena mengganggu aktifitas rakyat. Dan Itu bikin malu intitusi polri yang adalah salah satu Lembaga Negara.

Selain itu Kemarin masa gelombang ke tiga dari perumnas III hanya diblokade, masa yang rindu ingin ditangkap kapolresta Jayapuara malah disuruh bubar dan pulang ke rumah masing-masing dengan alasan dalmas Habis. Hal ini sangat mencoreng dan bikin malu institusi resmi Negara.

Lebih baik ko (Polda Papua) siapkan Dalmas untuk tangkap Rakyat Papua satu kabupaten/kota atau tiap polres bila perlu siapkan 100 unit Dalmas, agar tidak bikin malu Institusi.

sebab Rakyat Papua siap ditangkap untuk dipenjarakan dalam aksi berikutnya.

Polda Papua harap penuhi himbauan kami KNPB, kemarin hanya 50 % yang ko penuhi, belum 100%. seharusnya sekitar 2000 an rakyat Papua dan Aktivis yang ko tangkap itu ditahan di sel dan diproses hukum (Dilembagakan).
By. KNPB

Dalam Waktu Dekat Asrama Mahasiswa Papua Kamasan II Bandung Jawa Barat Akan Di Renovasi Oleh Pemerintah propinsi Papua

Foto asrama Mahasiswa papua kamasan II bandung
Bandung Jabar.07/05/2016. Menurut Leonardus Magai Sekretaris IMASEPA Jabar. Rindu Terobati bisa bertemu dengan Utusan dari Pemerintah Provinsi Papua Biro Umum Kasi. Aset dan Perlengkapan bersama kami BPH IMASEPA JABAR untuk membahas mengenai Pembangunan Asrama Papua Kamasan II Kota Bandung, Dalam waktu dekat ini pemprof papua akan merenovasi asrama jadi mohon kerjasam antara kami mahasiswa papua bandung. 

Pasek juga tambahkan Tahun ini setelah
BPH IMASEPA bersama Pemda Propinsi Papua.
Penghapusan Rumah Lama dari Dinas PU Provinsi akan dibangun Asrama Mahasiswa Papua Kamasan II di Cilaki 59 sehingga kita BPH IMASEPA JABAR akan mengawal kebijakan Pemerintah Provinsi dalam membangun Asrama Mhs Papua di Kota Bandung.

Di tambahkan oleh wakil Ketua Imasepa bandung Jabar Ferry cheko Kogoya ,Kami sudah terpaku dengan situasional yang terjadi pada kami mahasiswa papua beberapa tahun lalu dan pemda sendiri sudah tidak tanggapi persoalan asrama kami mahasiswa papua selama beberapa tahun ini dan kami  BPH dan seluruh anggota pun juga bannyak masalah yang kami hadapi selama ini.
Tapi kami bersyuhkur kepada Ketua Imasepa Jeck Yakub Yalabik Peyon karena dalam visi misi yang di rancancang waktu itu mengenai pembagunan asrama dan pengadaan asrama putri bisah terjawab dengan baik ,dan kami pun bannga  juga kepada sekretaris atas kerja keras yang baik sehinnga hasil komunikasih kami pengurus pun terjawab dengan baik, Harapan kami BPH Imasepa pemda daerah papua menjawab dalam tahun ini sesuai hasil komunikasi pemda dengan pengurus dan kami akan komunikasi agar di percepat.

kami juga sangat berharap kepada Senioritas Pengurus-pengurus Paguyuban , Kordinator-kordinator kombas ,Maupun Seluruh Mahasiswa Papua jawa barat agar trus suport dan memberi dukungan kepada BPH Imasepa agar hubungan kerjasama tercipta baik sehingga pembagunan Asrama pun dapat berjalan dengan baik .

Berbagai Trobosan yang sedang di perjuangkan Oleh Ketua, Sekretaris ,dan wakil ketua ,sedang dalam proses sehingga sangat membutuhkan dukungan semua senior, Pengurus-pengurus paguyuban, dan semua anggota Imasepa. Dalam hal ini pengurus inti Imasepa akan trus mendesak agar pemerintah papua bisah mempercepat pembangunan asrama.

Ini Hasil Pertemuan Tertutup Jokowi dengan 60 Tokoh Papua

peresiden Jokowi kunjungi pelabuhan Merauke dan inspeksi bandara Timika
Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan tertutup dengan tokoh-tokoh dari Papua di Hotel Swiss-Bel Jayapura. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pesan utama yang disampaikan adalah penanganan secara holistik untuk masalah-masalah di Tanah Cendrawasih.

"Programnya itu oleh Bappenas dengan kebetulan Polhukam yang diminta untuk mensinergikan. Itu sudah dirancang dan hampir selesai," kata Luhut dalam penerbangan dari Papua menuju Jakarta di atas Pesawat Indonesia-1, Sabtu (30/4/2016).

Ada 60 tokoh Papua yang terlibat dalam pertemuan itu. Dari pertemuan yang berlangsung hampir 1 jam itu, diambil kesimpulan pemerintah akan menetapkan wilayah Papua menjadi 7 wilayah, sesuai dengan wilayah adat.

 Pembagian wilayah di Papua itu, lanjut mantan Kepala Staf Presiden ini, untuk memaksimalkan penyerapan anggaran di Papua. Total anggaran untuk Tanah Cendrawasih pada 2016 mencapai Rp 106 triliun."Dari 7 enclave itu pembangunan daerah dilakukan secara terintegrasi sehingga pembangunan bisa lebih efisien dilaksanakan," ujar Luhut.

Luhut menambahkan pemerintah akan meminta tiap anggaran di Papua dilakukan audit. Hal ini untuk kontrol yang baik sehingga masyarakat bisa merasakan efek pembangunan.

"Kita akan tetap audit. Jadi jangan ada yang sakit hati kalau di audit. Selama ini kan tidak pernah diaudit. Sekarang kita audit. Audit bukan untuk cari salah, jangan salah, supaya kita tahu kelemahan kita di mana," tandas Luhut.

pandangan politik PECAH BELAH ADALAH KELEMAHAN INDONESIA seorang mahasiswa papua bandung jawa barat

Ferry cheko kogoya
Sejak jaman penjajahan, para penjajah sudah paham betul kelemahan Bangsa Indonesia, yaitu masyarakatnya yang mudah di pengaruhi / dihasut untuk saling membenci. 

Tidaklah susah Penjajah menerapkan politik PECAH BELAH atau Penjajahan Belanda mengistilahkan Divide et impera. 

Politik pecah belah atau politik adu domba adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan. Dalam konteks lain, politik pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat Politik pecah belah juga di gunakan penguasa-penguasa negeri ini untuk menghancurkan lawan-lawan politiknya. 

Sekarang mari kita cermati apa yang terjadi dewasa ini di sekitar kita, Sejak bergulirnya gelombang Reformasi di era tahun 1997 /1998 dimana pemerintahan Soeharto di gulingkan apa yang kita rasakan? Masih hangat sekarang ini adalah kasus penyadapan yang dilakukan oleh Amerika dan Australia terhadap Indonesia. 

Sudah sejak lama hal tersebut dilakukan, dan mereka sudah tau persis kelemahan Indonesia karena mereka belajar dari sejarah bangsa ini tentang efektifnya penerapan Politik Pacah Belah untuk mengacau pikiran semua warga Indonesia dengan mudahnya menumbuhkan rasa benci diantara warga hanya karena perbedaan.

 Saling membenci karena beda agama, saling membenci antar Partai Politik, saling benci antar institusi dan kelembagaan, saling benci antar etnis dan suku, saling benci antar wilayah, saling benci antar warga masyarakat,saling benci antara kaya dan miskin, saling benci antar suporter sepak bola, salin benci antar sekolah, bahkan kalangan mahasiswa yang konon ceritanya adalah mahluk yang paling mulia di negeri ini dikarenakan berjasa melakukan reformasi juga saling membenci antar fakultas, yang paling ironis sebagian sudah mulai membenci budaya sendiri ( benci bahasa daerah, benci kesenian daerah, benci adat istiadat daerah tapi begitu di klaim Malaysia semua marah ) Rasa benci ini akan sangat mudah diolah untuk menjadi alat yang sangat efektif untuk menhancurkan pondasi sebuah negara, yaitu PERSATUAN dan KESATUAN. 

Tidak segan bahkan hanya karena beda, warga Indonesia ini bisa dengan gampangnya saling menghina, saling merusak, saling serang bahkan saling membunuh ( contohnya : peristiwa Poso - Nasrani vs Muslim, peristiwa Sampit Kalimantan - Dayak vs Madura, dll ) Sekarang kita disibukan Pilkada dari tingkat Lurah, Bupati / Wali Kota, Gubernur, s.d Nasional yaitu Pemilu dan Pelilihan Presiden, sungguh melelahkan dan menyita banyak pikiran. Inilah kelemahan bangsa ini, perhatian terpecah sehingga kita mengabaikan masalah Ekonomi dan Kebangsaan Negeri ini. 

Petani tidak dipehatikan jauh dari swasembada pangan, sayur, buah dan ternak, sektor pendidikan terbengkalai sehingga untuk pintar harus sekolah ke luar negri, sektor pembangunan infra struktur diabaikan kwalitasnya, pengelolaan Sumber Daya Alam tidak dioptimalkan sehingga tergantung pada asing, industri-industri strategis hancur satu demi satu ( IPTN ) sehingga tidak pernah mandiri, bahkan kedaulatan negri ini juga terancam ( cukup Timor Timur saja yang hilang ).

Indonesia perlu berhenti sejenak untuk berpikir. Mau sampai kapan kondisi ini dipertahankan, Indonesia sudah saatnya membutuhkan Pemimpin yang Pintar, Tangan Besi dan Mempunyai Ketegasan serta Kaku dalam Memimpin negri Ini dengan dilandasi rasa Nasionalisme yang Tinggi. Kita tunggu 2014, siapa Nahkoda Negara Indonesia? Pejuang yang Kuat atau hanya orang yang lemah, Kita semua yang menentukase. pandangan seorang mahasiswa secara politik .Opini : cheko papua

Ketua MPR Tolak Keras Pertemuan IPWP di London

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Foto:Metrotvnews.
com/Pelangi Karismakristi)
Metrotvnews.com, Serang: Ketua MPR Zulkifli Hasan menolak keras rencana International Parliamentarians West Papua (IPWP) yang mengadakan pertemuan di London, kemarin.
"Kita tolak keras, kan kita negara besar dan berdaulat. Oleh karena itu, tidak boleh ada negara lain ikut cawe-cawe dalam urusan negara kita," kata Ketua MPR, usai blusukan ke sentra gerabah di Desa Bumi Jaya, Serang, Banten, Rabu (4/5/2016).

Menurut Zulkifli, Papua kini aman-aman saja. Bahkan, dia akan bekerja keras dan tetap melayani dengan hati.

"Janganlah dikompor-kompori oleh teman yang mengatasnamakan parlemen itu. Tentu kita akan menentang. Kita tidak setuju," ucap Zulkifli menekankan.

Sebelumnya diberitakan, Parlemen Internasional untuk Papua Barat atau International Parliamentarians for West Papua (IPWP) menggelar  pertemuan di London, Inggris, pada Selasa 3 Mei 2016. IPWP mendukung kemerdekaan Papua.

Pertemuan IPWP dihadiri sejumlah pemimpin negara di Pasifik, termasuk Perdana Menteri Tonga, Akilisi Pohiva. Pertemuan tersebut mendiskusikan strategi dalam mengupayakan referendum kemerdekaan Papua Barat pada 2020.


Awas, Banyak Makanan Kadaluarsa Beredar Di Raja Ampat

Ilustrasi – IST
Sorong, Jubi – Razia yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Raja Ampat Manuel Piter Urbinas  Kamis (5/5/2016) di sejumlah kios dan toko di Waisai berhasil menyita sejumlah barang-barang kebutuhan pokok yang sudah lewat batas pemakaian atau kadaluarsa.
Barang-barang kadaluarsa ini di temukan di supermarket, kios dan pasar di Kota Waisai Kabupaten Raja Ampat  langsung disita oleh aparat  Pemda Raja Ampat, Satpol PP dan Kepolisian dari Polres Raja Ampat serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan .
Barang-barang kadaluarsa yang disita umumnya seperti mie instan, sardines,  susu kental manis, roti serta cemilan-cemilan anak-anak. Wakil Bupati Raja Ampat Manuel Pieter Urbinas mengatakan razia tersebut untuk menertibkan penjual nakal yang memanfaatkan kelengahan pelanggan untuk meraup keuntungan lebih.


“Sengaja ini ditertibkan supaya jangan lagi ada pedagang nakal yang memanfaatkan situasi seperti ini,” ujar  Wakil Bupati Manuel Urbinas.
Lanjut Urbinas, pemerintah daerah akan memberikan sanksi tegas kepada para pedagang tersebut termasuk pencabutan izin penjualan.
”Kami akan cabut ijinnya jika terbukti dan berulang kali melakukan itu,” tegasnya.
Warga Raja Ampat, Jack Rumbino mengaku senang dengan  langkah yang di lakukan oleh Pemda.
“Jangan lagi ada pedagang-pedagang nakal yang menipu pembeli untuk meraup keuntungan” harapnya.
Ratusan barang kadaluarsa yang berhasil disita oleh Pemda  langsung diamankan di gudang  Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Raja Ampat untuk selanjutnya dimusnahkan. (*)sumber : http://tabloidjubi.com

Top