Slider[Style1]

Suara West Papua

Internasional

Polhukam

Suara Mahasiswa

Opini

JURU BICARA KNPB PUSAT DI TENGAH
BASOKA LOGO BERSAMA RAKYAT PAPUA
Bazoka Logo (tengah), juru bicara KNPB (Jubi/ZA)Jayapura, Jubi – KNPB menganggap kemunculan kelompok-kelompok anti KNPB di Jayapura sebagai bagian dari hak politik mereka, asalkan tidak membuat konflik dan kekerasan.

“Terserah, silahkan. Itu hak politik mereka, asal tidak mengacau, melakukan sesuatu dengan sadar, jangan bertindak kekerasan, dan jangan buat konflik,” ujarnya.


Menanggapi beberapa kelompok yang mendeklarasikan diri anti KNPB dan pro NKRI, Bazoka Logo, Juru Bicara KNPB Pusat, mengatakan di sela-sela jumpa pers di Museum Expo, Waena, Rabu (25/5/2016) bahwa dirinya tidak khawatir.

Namun Bazoka heran karena mereka tidak melakukan aktivitas terbuka seperti yang KNPB lakukan. “Cara mereka itu kucing-kucingan, sayangnya mereka tidak bisa turun terbuka seperti kami. Jangan-jangan yang tahu hanya TNI/Polri saja.”

Beberapa minggu lalu, Salmon Walilo, dari Barisan Merah Putih (BMP) menyebutkan bahwa KNPB adalah kelompok liar dan meresahkan masyarakat.

Menurut Salmon, mereka menginginkan ketenangan dan kedamaian serta pembangunan sampai ke kampung-kampung, untuk itu mereka meminta aparat kepolisian menindak KNPB.

Menanggapi Salmon, Bazoka justru menganggap pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas kesalahpahaman rakyat Indonesia yang ada di Papua terkait perjuangan Papua Merdeka.

“Mereka sungguhnya adalah korban politik, penipuan, dari ketidaktahuan. Justru pembangunan bisa terjadi karena ada suara Papua Merdeka. Hampir setengah abad ini jika tidak teriak Papua Merdeka, tidak akan ada pembangunan.”

Ketika ada suara Papua Merdeka, ada tanggapan dan sorotan internasional, ada LSM-LSM yang ikut mengadvokasi, maka jadi ada pembangunan, ujar Bazoka.

“Namun pembangunan itu lah juga yang mengelabui segala jenis pemusnahan di tanah ini,” tandasnya.

Dia menyatakan bila hak penentuan nasib sendiri berhasil dimenangkan, sikap politik orang-orang seperti pendukung BPM yang pro NKRI, adalah juga hak politik yang tidak bisa dibatasi.

“Mereka punya hak memilih, satu orang satu suara, dijamin dalam hukum internasional, dan kami menghargai itu,” ujar Bazoka.

Ketika ditanya bagaimana jika kelompok-kelompok tersebut juga turun pada tanggal 31 Mei, di saat KNPB akan kembali menggelar aksi, dia tegaskan: “Kalau iya, berarti ada motivasi, ada rencana sesuatu, kami curiga dibalik ini ada siapa?”

“Tetapi sekali lagi, kami tidak akan terpancing.” tutup Bazoka.(*)
sumber : 

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

Top