Pemimpin pembebasan Papua Barat Benny Wenda - Foto: Ist. |
Ini sesuai dengan pernyataan ketua Melanesia Speahead Group (MSG), Manasye Sogavare, bahwa Jakarta telah gagal menanggapi permintaan MSG dalam Forum Kepulauan Pasifik (PIF)untuk dialog tentang situasi Papua.
Aksi demo menuntut Referendum bagi Papua Barat di Jayapura |
Namun, juru bicara ULMWP, Benny Wenda, khawatir bahwa beberapa pemerintah Pasifik sedang disesatkan oleh Jakarta. Pelanggaran hak asasi manusia merajalela dan sedang berlangsung di tanah Papua.
"Jadi semua kesaksian ini, semua laporan saksi tersebut yang kami berikan kepada semua pemimpin Melanesia atau Pasifik adalah nyata, dan kami memiliki banyak bukti. Jadi itu sebabnya Indonesia khawatir jika Sogavare menyerukan dialog melibatkan Indonesia dan Papua selalu mengatakan oh tidak ada masalah di Papua Barat, ini adalah masalah internal yang kita hadapi. Tapi sebenarnya , mereka menyembunyikan semua itu. "
ULMWP diberikan status pengamat di MSG tahun lalu dan pada bulan depan akan mengajukan keanggotaan penuh bersama Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Fiji dan Gerakan FLNKS Kaledonia Baru.
Hal ini diharapkan dapat diputuskan dalam pertemuan para pemimpin MSG di Port Moresby bulan depan mendatang.
Namun, Indonesia, yang diberi status anggota asosiasi di MSG tahun lalu, juga mencari keanggotaan penuh di organisasi sub-regional Pasifik itu.
Pejabat Indonesia mengatakan kepada media bahwa PNG dan Fiji yang mendukung tawaran Jakarta.
Namun komentar terakhir dari pemerintah Kepulauan Solomon dan Vanuatu menunjukkan bahwa sejak Indonesia terlibat dalam MSG, Jakarta tidak bertindak dengan itikad baik tentang mengatasi permasalahan atas Papua Barat.
Anak-anak Papua Barat - Foto: Jubi |
Frustrasi dalam MSG mencerminkan sentimen di antara para pemimpin Papua Barat baik dalam negeri maupun di pengasingan atau luar negeri. Benny Wenda mengatakan bahwa setelah lima dekade Papua dijajah, Papua tidak memiliki kepercayaan sekalipun terhadap terhadap Jakarta.
"Jangan pernah percaya Indonesia," katanya. " Bahkan Indonesia melihat Papua Barat sebagai koloni dan mereka memperlakukan orang Papua Barat sebagai warga kelas dua, mereka juga tidak pernah percaya Papua Barat."
"Jadi itu sebabnya tujuan kami adalah untuk bebas dari Indonesia. Dan kemudian suatu hari kita dapat bekerja sama karena kita adalah tetangga dekat."
Anak-anak Papua Barat bentangkan bendera Papua Merdeka |
Dia menggambarkan deklarasi baru-baru ini di London oleh Parlemen Internasional untuk Papua Barat sebagai terobosan penting agar diawasi Penentuan nasib sendiri bagi Papua Barat masyarakat internasional. (Radio New Zealand)
Dengan demikian, Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai sarankan Indonesia dicabut keanggotaannya dari MSG.