kontitusi |
JAKARTA[PAPOS]-Jemaat
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin Kota Bogor dan Huria
Kristen Batak Protestan Filadelfia Bekasi kembali beribadah di Jalan
Medan Merdeka Utara depan Istana Merdeka,
Minggu (1/9/2013) siang.
Setelah beribadah, mereka berorasi dan meminta Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono belajar dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam
menegakkan konstitusi.
Juru
bicara GKI Taman Yasmin, Bona Sigalingging, mempertanyakan sikap
Presiden yang tak kunjung menyelesaikan permasalahan pendirian gereja
tersebut. Ia mengatakan, jemaat GKI Taman Yasmin akan terus beribadah di
depan Istana setiap dua pekan sekali hingga kasus penyegelan gereja itu
selesai.
"Seharusnya
SBY mau belajar dari Gubernur DKI Jakarta atas kasus Lurah Lenteng
Agung. Beliau (Jokowi) mengesampingkan sentimen-sentimen intoleran,"
ujar Bona seperti dilansir kompas.com di depan Istana Presiden, Jakarta
Pusat, Minggu (1/9).
Jemaat
GKI Taman Yasmin terus melakukan ibadah di depan Istana Presiden pukul
13.00-15.00. Mereka berharap gereja tersebut tidak disegel dan izin
mendirikan bangunan gereja diberikan.
"Kami
hanya mau menuntut kebenaran. Kami hanya mau beribadah di gereja kami
kembali. Kami enggak muluk-muluk, kami minta segel di gereja dibuka agar
kami bisa beribadah," ujar anggota jemaat lain.
Hingga
kini jemaat GKI Taman Yasmin tidak diperbolehkan melakukan ibadah di
gedung gereja yang mereka bangun di Taman Yasmin, Kelurahan Curug Mekar,
Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Pemerintah Kota Bogor melalui Wali
Kota Bogor Diani Budiarto menyatakan telah terjadi tindak pidana
pemalsuan surat dan penipuan pernyataan tidak keberatan dari warga oleh
pengurus gereja tersebut.[kcm/frm]
Terakhir diperbarui pada