foto kekerasan militer indonesia terhadap orang papua |
Video Kekerasan TNI Di Papua, Berita Terkini
mengenai adanya video kekerasan yng terjadi di Papua oleh para TNI kini
tengah beredar luas di dunia maya. Video ini mempertontonkan kekerasan
dan penyiksaan terhadap warga papua yng tak berdosa, yng diduga
dilakukan oleh beberapa oknum TNI. Benarkah?
Video Kekerasan TNI Di Papua
ini berdurasi 4 menit 47 detik itu beredar di situs Youtube 17 Oktober
selama sehari hingga Senin siang 18 oktober. Namun kemudian video
kekerasan TNI di papua itu dicabut dan muncul kembali dalam versi satu
menit.
Dalam tayangan Video Kekerasan TNI Di Papua
tersebut berjudul ‘Indonesian Army Attacking West Papuan Civilians in
Highland Region’ yng menggambarkan sekelompok pria berpakaian seperti
tentara memukul bertubi-tubi kepala korban dengan helm tentara, juga
menendang secara tertubi-tubi pula.
Teriak salah satu pelaku TNI yng
melakukan kekerasan di papua dengan menggunakan bahasa Indonesia di
dalam video tersebut. Sementara warga Papua yng lain dibaringkan di
tanah tanpa pakaian, kaki dan tangan diikat, parang diletakkan di leher
mereka dan terus di tanyai tentang tempat penyimpanan senjata milik
kelompok separatis organisasi Papua Merdeka (OPM).
Disampaikan Kapuspen TNI, Mayor Jenderal
TNI Aslizar Tanjung, saat ini TNI melakukan penyelidikan intensif
tentang waktu, tempat, kebenaran dan keaslian video tersebut.
Identifikasi dilakukan agar informasi tentang video itu tidak
menyesatkan masyarakat luas baik dari Indonesia sendiri maupun luar
negeri. Bila terbukti terdapat oknum TNI yng terlibat dalam video
kekerasan TNI di papua tersebut, maka dipastikan pimpinan TNI akan
mengambil tindakan tegas sesuai hukum yng berlaku.
Menurut Roy Suryo, pakar telematika Video Kekerasan TNI di Papua
di ragukan keasliannya. Sejumlah hal yng meragukan dari tindak
kekerasan dalam video tersebut antara lain dialog yng dilakukan sangat
tidak sesuai. Kemudian tanda kepangkatan pada seragam pelaku yng letakny
tidak sesuai dengan yng seharusny.
“Memang yang melakukan tindak kekerasan menggunakan baju loreng seperti halnya anggota TNI . Tapi dari hasil analisis saya, banyak hal yng sangat meragukan sehingga kebenaranny patut dipertanyakan,” Ungkapny.