Wakil Ketua Komisi I DPR Papua bidang Politik, Hukum dan HAM HAMOrwan Tolli Wone |
Jayapura Rabu, 01 Juni 2016, Jubi – Legislator Papua, Orwan Tolli Wone menduga, dinamika yang belakang terjadi di masyarakat Papua lantaran ada pihak-pihak yang berupaya mencipatakan perselisihan atau benturan antar masyarakat.
Wakil Ketua Komisi I DPR Papua bidang Politik, Hukum dan HAM itu mengatakan, munculnya berbagai kelompok-kelompok dengan pandang berbeda dengan kelompok lain, diduga sengaja diciptakan untuk mengadu domba masyarakat. Tak hanya antar non Papua dan orang asli Papua, namun sesama orang asli Papua sendiri.
“Saya menduga ada yang sengaja menciptakan situasi ini. Hanya saja saya tak tahu siapa dia dan apa tujuannya. Apakah politik, investasi, jabatan, atau hal lainnya,” kata Orwan via teleponnya kepada Jubi, Rabu (1/6/2016).
Namun menurut politisi Demokrat itu, tak menutup kemungkinan, dinamika yang kini terjadi ada kaitannya dengan situasi politik lokal di Papua. Kini tahun politik di Papua. Tak hanya Pilkada serentak bupati/wali kota pada 2017 mendatang, namun juga menjelang Pemilihan Gubernur Papua, 2018 mendatang.
“Ini tahun politik di Papua. Bisa saja kondisi kini ada kaitannya dengan politik lokal di Papua. Tapi ini hanya dugaan saya,” ucapnya.
Ia mengingatkan masyarakat Papua tak gampang terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja ingin memecah belah masyarakat.
“Masyarakat harus cerdas dan jangan mau dijadikan alat untuk kepentingan oknum atau kelompok tertentu. Jangan mau diadu domba dan dikorbankan untuk kepentingan pihak tertentu,” katanya.
Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa mengatakan hal yang sama. Ia juga mengingatkan masyarakat tak gampang terprovokasi dengan kondisi kini.
“Masyarakat jangan terprovokasi dengan kondisi ini. Kepada oknum-oknum yang sengaja menciptakan gesekan di masyarakat segera sadar. Jangan ingin membuat Papua seperti Poso, Ternate dan Ambon. Terjadi SARA,” kata Kadepa. (*)
Orwan Tolli Wone – Jubi/Arjuna