Ilustrasi Tahanan (IST) |
Jayapura, 13/9 (Jubi) - Dari sumber terpercaya
dan SMS yang beredar, kabarnya pada Kamis (12/9) malam, salah satu
tawanan politik Papua merdeka bernama Boas Gombo yang mendekam di dalam
Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Abepura, Kota Jayapura, Papua mengalami
gangguan psikologi atau jiwa akibat sering mendapat penganiayaan oleh
aparat.
“Boas yang terkait kasus penurunan bendera Merah-Putih pada Februari
2013 di batas RI-PNG, dari kemarin sedang mengalami gangguan saraf atau
gila. Dia mungkin mengalami ganguan saraf akibat penganiayaan saat
pengamanan. Ini karena pengaruh sering dipukul oleh aparat atau
entahlah, atau mungkin benturan pada tempat sensitif saat ditangkap,”
kata sumber.
Saat ini, menurut sumber itu, Boas diisolasikan dalam kamar
pengasingan seorang diri. “Diisolasi sendirian tapi belum ada tindakan
dari pihak Lapas, proses pengobatan atau terapi,” katanya lagi.
Sedangkan Koordinator Kontras Papua, Olga Hamadi saat dikonfirmasi,
membenarkan hal itu. “Saya ada dengar informasi tersebut, namun saya
belum chek di Lapas Abepura,” katanya melalui pesan singkatnya. (Jubi/Mawel)