![]() |
Marty Natalegawa. TEMPO/Natalia Santi |
Jakarta - Persoalan
Papua yang kerap menjadi duri dalam daging diplomasi Indonesia menurut
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa lebih banyak memerlukan perhatian
di dalam negeri ketimbang aspek luar negerinya.
Meski
tahun lalu masalah Papua mencuat lantaran pemberitaan kantor gerakan
pro-kemerdekaannya dibuka di sejumlah negara sahabat, menurut Marty,
tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Kenyataannya,
perkembangan dalam beberapa tahun terakhir dari dimensi luar negeri
jauh lebih terkelola dibandingkan di masa lalu. Pihak yang meragukan
tidak ada di tingkat negara, kecuali satu, yaitu Vanuatu. Itu pun karena
masalah politik domestik mereka,” kata Marty menjawab pertanyaan Tempodalam wawancara terbatas di Jakarta, Jumat sore, 20 Desember 2013.