Pages

Masyarakat Papua Diminta Tak Terprovokasi Demo Massa

Sekretaris Daerah Papua Hery
Jayapura, Kamis, 02 Juni 2016. Jubi – Masyarakat Papua diminta untuk tidak terprovokasi demo massa yang akhir akhir ini terjadi, baik unjuk rasa yang dilakukan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) maupun Barisan Rakyat Pembela NKRI.

“Ini untuk menghindari jangan sampai kedua kelompok ini terprovokasi oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga terjadi bentrokan yang tidak diinginkan oleh kita bersama,” kata Sekretaris Daerah Papua Hery Dosinaen kepada wartawan, di Jayapura, Kamis (2/6/2016).
Selain itu, Hery juga meminta masyarakat Papua bisa menjaga dan melihat situasi ini sebagai satu dinamika yang harus dilihat secara bijak.

“Jangan sampai kita terkotak-kotak oleh kepentingan tertentu. Sekali lagi saya minta semua stakeholder, dan para pimpinan daerah untuk sama sama bergandengan tangan, menjaga situasi Papua agar tetap aman dan kondusif,” ujarnya.

Apalagi lanjut Hery, tinggal beberapa hari lagi umat muslim akan memasuki bulan Ramadhan jangan sampai ada kelompok kelompok yang sengaja ingin menciptakan konflik SARA di Papua. “Inilah yang harus kita jaga bersama,” ujarnya lagi.

Dia menambahkan terkait situasi keamanan di Papua saat ini, pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dalam hal ini Kapolda Papua, Kapolresta Jayapura dan Kasat Brimob untuk bagaimana mengantisipasi jangan sampai terjadi situasi keamanan yang dapat meresahkan masyarakat.

“Kami juga telah meminta pengamanan dalam rangka ujian masuk perguruan tinggi negeri yang berlangsung di Universitas Cenderawasih sejak Senin lalu,” kata Hery.

Sebelumnya, massa yang menyatakan mendukung NKRI dan tergabung dalam Barisan Rakyat Pembela (BARA) NKRI dari beberapa wilayah di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Keerom melakukan demo damai di halaman Kantor DPR Papua. Dalam tuntutannya, massa menuntut pembubaran keberadaan organisasi yang mendukung Papua Merdeka.

Beberapa poin yang menjadi tuntutan BARA NKRI diantaranya, mendesak kepolisian menindak tegas dan memproses hukum kelompok dan orang-orang yang menggunakan simbol dilarang negara sesuai PP Nomor. 77 Tahun 2007.

Poin lainnya, meminta TNI/Polri melindungi masyarakat dari aksi-aksi anarkis unjuk rasa, serta mengingatkan masyarakat Papua tak terprovokasi dengan isu-isu kemerdekaan Papua yang disampaikan pihak-pihak yang tak bertanggungjawab, karena hingga kini Papua tetap berada dalam NKRI. Selain itu pendemo menyatakan, masyarakat Papua menolak dan akan melawan upaya apapun yang mengancam kedaulatan NKRI.

“Pepera sudah final. NKRI harga mati. Orang tua kami berjuang bersimbah darah mempertahankan NKRI. Lalu apa lagi. NKRI sudah final. Kami tak sependapat jika bangsa Indonesia dikatakan sebagai penjajah. Kolonialisme,” kata Wakil Ketua Bara NKRI, Kumar.

Katanya, jangan ada pihak yang mencari makan dan popularitas dari kata ‘merdeka’. Pihaknya menilai, selama ini aparat keamanan tak tegas. Hanya segelintir orang atau kelompok yang bersuara merdeka. Indonesia sudah lama merdeka.

“Isi kemerdekaan ini dengan tak membeda-bedakan suku, ras dan agama dan bagaimana kita bisa hidup damai di tanah ini. Aparat keamanan harus bertindak tegas terhadap segelintir atau sekelompok orang yang berteriak merdeka. Pemerintah itu bukan penjajah. Kita semua bersaudara,” ujarnya. (*)
Sekretaris Daerah Papua, Hery Dosinaen - Jubi/Alex